denganroket peluncur bikin mati gedung-gedung. dengan peluru senjata tentara macam rica begitu: bikin pedis kalau kena mata dan bibir anak-anak. sama deng pisau begitu: tikam perut, tembus lambung. dan kasih putus tali perut mama-mama. bahkan yang mahakuasa tra berani datang. ke ko pu kota yang sudah macam kena frambusia
Puisi malaikat tak bersayap adalah rangkain kata-kata puisi bertema ibu dan puisi untuk ibu yang sudah meninggal dunia dirangkai dengan cerita kenangan bersama ibu, menjelaskan tentang ibu tercinta dan tersayang yang telah cerita puisi untuk Ibu yang telah meninggal dunia dalam bait puisi tentang malaikat tak bersayap yang diterbitkan apakah berkisah seperti puisi ibu malaikatku atau puisi ibu lebih jelasnya puisi untuk ibu yg sudah meninggal dunia disimak saja dibawah ini puisi tentang ibu dalam bait puisi ibu malaikat tak TAK BERSAYAP Oleh Muhammad HafizanJarak terhalang bedanya alamPerputaran waktu siang dan malamRindu akan belas kasihan manjamuKini hanya bisa menangis tanpa pelukan hangatmuIbu. . .Begitu tabahnya hatimuDiterjang badai gelombangEngkau tak pernah surutMenghadapi situasi ituIbuku tercinta. . .Jasa-jasamu selalu ku sematkanDalam lubuk hati dan pikiranPengorbananmu selalu tercurahkanKepada anak-anakmu tanpa belas kasihanIbu. . .Kini jarak kita teramat jauhHanya bayangan saja yang terlihatMemori dunia fana iniSemoga bisa kembali ada diakhirat nantiIbuku tersayang. . .Moga engkau tenang dialam sanaAlam kuburmu diterangi cahaya-cahayaAmal kebaikan dan kebajikanmu di terima oleh Sang Maha KuasaAnakmu hanya bisa tabah selalu berdoa dan memintaLombok, 6 juni 2020 Inilahpuisi dan doa untuk suami yang sudah meninggal dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan puisi dan doa untuk suami yang sudah meninggal yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang puisi dan doa untuk suami yang sudah meninggal . Artikel ini berisi tentang Kumpulan Puisi untuk Almarhum Ibu Tercinta, Sedih, Rindu, ungkapan terima kasih dan tema lainnya, sebagai Puisi Rindu Ibu Yang Telah Meninggal. Kumpulan Puisi untuk Almarhum Ibu Tercinta Puisi untuk Almarhum Ibu – Sosok seorang ibu merupakan salah satu wanita paling mulia di atws bumi ini, baik di mata manusia maupun Allah SWT. Ibu juga menjadi sosok paling disayangi serta wajib dihormati oleh siapa saja. Ini bukan tanpa alasan. Karena, tanpa adanya seorang ibu, maka saya, kamu dan semua orang yang ada di dunia saat ini tidak akan pernah terlahirkan. Sehingga, itulah mengapa jasa seorang ibu takkan pernah bisa dibalas. Sebagai contoh, ibu melahirkan anak, merawat sejak kecil, menjaga, melindungi, menghidupi dan membesarkan kita hingga tumbuh dewasa seperti sekarang. Bahkan sampai kita tua, kasih sayangnya akan terus mengalir. Mencintai seorang ibu bisa dibilang hukumnya wajib. Karena terlepas dari alasan di atas, murkanya seorang ibu ialah murka Tuhan juga, dan begitu pula sebaliknya. Berbakti kepada ibu akan jadi pahala besar serta mudah mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Namun lagi-lagi, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, entah itu esok hari, lusa, bulan depan ataupun tahun depan, dan kenyataan ini tidak terlepas dari sosok ibu kita sendiri, yang juga akan mengalaminya. Nah, bilamana saat ini kamu adalah seseorang yang sudah tidak memiliki Ibu, alias telah meninggal, tak perlu terlalu bersedih, tetaplah berpegang teguh bahwa takdir Allah SWT itu memang tidak bisa dipungkiri. Namun meski begitu, kerinduan pasti akan selalu berada di pikiran, dan itu adalah wajar. Nah, untuk mengekspresikan rasa rindu tersebut, beberapa Puisi untuk Almarhum Ibu tercinta di bawah ini akan bermanfaat untuk kamu. Silakan disimak kumpulan Puisi untuk ibu yang sudah meninggal di bawah ini satu-persatu. Admin Senipedia harap bisa menghibur dan memberi suntikan semangat bagi kamu, agar selalu ikhlas dan berpikir positif terhadap takdir Allah SWT. 1. Puisi Ibu Tersayang Yang Telah Tiada Ibu, kaulah satu-satunya wanita, Yang paham akan suka dan duka, Tentang kepasrahan dan gelora asa. Ibu, Kepadamu kututurkan do’a, Atas segelintir harapan tak sirna, Untuk membahagiakanmu di akhir masa. Namun yang terjadi, Tak sesuai kehendak hati, Kau mendahului pergi, Meninggalkan aku sendiri, Di dunia yang fana ini. Ibuku sayang, Aku merindukanmu di bayang-bayang, Memimpikanmu dalam lamunan, Namun kau tak jua kunjung datang. Oh ibuku sayang. Siang begitu panas, Malam begitu dingin, Selepasnya aku tersadar, Hanya kaulah yang bisa menenangkan. Sekuat tenaga menahan tangis, Akan hati yang kian teriris, Hidup jadi tak lagi manis, Semula optimis menjadi pesimis. Ibuku sayang, Selamat tinggal untuk selama-lamanya, Tenanglah engkau di alam sana, Do’aku mengalir sepanjang masa, Semoga kau tenang di alam surga. Hai dunia, aku tak begitu bersedih, Itulah kebohongan terbaikku kepada mereka, Namun di sisi lain, akupun meyakini, Bahwa Yang Maha Pengampun mengerti, Atas apa yang aku kehendaki. Ibuku sayang, kau telah tiada, Kau tak lagi terjaga, Kami disini merana, Di depan gundukan pusara, Menyiram dan menanam bunga. Ibu, selamat tinggal dan Do’a kulantunkan, Lagi dan lagi tanpa bosan, Kaulah secercah semangat dan harapan, Bagiku untuk menaungi kerasnya kehidupan. 2. Puisi Rindu Ibu Yang Telah Meninggal Kepada Tuan Surya yang baru terjaga, Kukirimkan sepucuk do’a, Untuk seseorang yang begitu istimewa, Yang tengah bercengkrama dengan Tuhannya. Teruntuk Sang Surya yang akan tergelincir, Do’a dan harapan kembali mengalir, Dari putih dan pucatnya bibir, Seorang anak yang berjalan dengan getir. Untuk rembulan dan kesunyian malam, Kuterjaga dalam gelap nan kelam, Mengenang kasih sayang di masa silam, Tangan ternganga diiringi do’a yang tak padam. Kaulah Ibuku, Cinta dan Kasihku, Kaulah Ibuku, primadona dibatiku, Takkan terbalas semua jasa-jasamu, Takkan terbayar jerih dan payahmu. Ibu, hari ini kau tak lagi disampingku, Kenyataan yang ada nyatanya amat pilu, Kepastian takdir rasanya begitu menyendu, Disetiap kali aku kembali mengingatmu. Ibu, tenanglah kau di alam sana, Selamat menikmati indahnya Surga, Disini selalu kukirimkan do’a, Disetiap kali mata terjaga. Selamat tinggal, ibu tercinta. 3. Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati Ibu, Semenjak kepergianmu, Aku hanya bisa menangis, Ibu, semenjak kepergianmu, Derai air mataku tak bisa aku tahan. Ibu, semenjak kepergianmu, Aku hanya bisa mengingat jasamu, Disaat aku menangis engkau memelukku Disaat aku pulang sekolah, Engkau menyediakanku masakan kesukaanku. ibu, Ribuan jasamu tak bisa ku balas, Disaat engkau memelukku yang terakhir kalinya, Disaat engkau menghembuskan nafas terkahirmu, Disaat engkau memalingkan wajahmu. AKU teriak….. AKU teriak, kapan kita bisa bertemu lagi, ibu, Aku hanya bisa membayangkan, Seandainya engkau masih ada. Aku hanya bisa membayangkan, Betapa bahagianya aku bersamamu, aku hanya bisa membayangkan, Dan hanya bisa mangandai. Andai saja engkau masih ada, Andai saja engkau masih bisa kupeluk, Andai saja engkau masih bisa kulihat, Mungkin takkan ku lepas lagi pelukanku. Ibu, Kini kau sudah tenang disana, Tidur dalam lindungan-Nya, Berada dalam Ridho-Nya. Ibu, Semoga kau selalu tersenyum indah, Melihat kami mendoakanmu disini, Melihat kami tersenyum indah. Ibu, Ku tahu kau amat menyayangi kami, Kau tak benar-benar meninggalkan kami, Kau selalu berada di samping kami, Memperhatikan kami, Menjaga kami. ibu….. Aku merindukanmu, Aku membayangkan, ibu. 4. Puisi Kangen Ibu Di Surga Entah apa yang terlintas, Hati dan pikiran penuh kecamuk, Akan ada haru yang membekas, Akan terukir rindu yang terbentuk. Sore itu, angin berhembus pelan, Mengelus ubun dan menusuk pikiran, Bagaimana tidak aku terbeban, Sedang nyawa terasa lepas dari badan. Sore itu, cobaan terberat telah sampai, Mengunjungi petangku yang damai, Untuk memberi tanda usai, Akan pertanda kehidupan selesai. Tak terbayang dan tak terbantah, Kenyataan menyeret luka terparah, Ibu, orang yang paling kucinta, Pergi untuk selama-lamanya. Sekarang, waktu terus berjalan, Aku jalani hidup penuh tekanan, Akan rasa rindu yang makin terasa, Mengingatmu yang kini di Syurga. 5. Puisi Rindu Pada Ibu Aku tak biasa hidup tanpamu, Dunia terasa sepi tanpa hadirmu, Canda tawaku selalu terbayang dibenakku, Menghibur setiap keluh dan kesahku. Hanya rindu yang tak kenal buntu, Ibarat makanan disetiap sehari-hariku, Air mata menetes kala ingat senyummu, Yang menegurku akibat tingkah lakuku. Disini aku kan selalu berdoa untukmu, Berdoa supaya engkau ada disisinya, Ditempat yang paling indah disana, Yang dijanjikan Tuhan yakni Surga. Aku mencintaimu, ibu, Selalu mencintaimu, Tersimpan kokoh dalam hati, Tak akan pernah terganti. Baca juga 12+ Puisi Jadi Diri Sendiri Puisi Rindu Ibu Siapa sih yang tidak rindu dengan ibu yang sudah meninggal? pasti semua orang akan merindukannya. Jangankan yang sudah wafat, yang saat ini sedang di rantau saja, pasti selalu terngiang-ngiang unik bisa segera bertemu Namun kita tahu dan menyadari, bahwa jika telah terpisah alam, waktu untuk bertemu tidak akan diperkenankan lagi. Nah, Untuk mengekspresikan diri atas rasa kangen tersebut, simak beberapa Puisi Rindu Ibu tercinta di bawah ini 6. Kembali terkenang Di hamparan pasir putih ini, Ombak terus menghempas ke tepi, Menyentuh kedua ujung induk kaki, Sontak air mata menetes di pipi. Entah apa yang menjadi penyebab, Setiap kali aku mengunjungi pantai ini, Sosok Ibu tersayang selalu membayangi, Begitu pedih dan menyayat hati. Aku teringat indahnya masa kecil, Kala aku bermain dengan dekil, Kau mengelus tanganku yang mungil, Diiringi kasih sayang yang tidak secuil. Namun cerita berbeda dengan hari ini, Aku kembali mengunjungi tabir mimpi, Berharap masa lalu bisa diulang lagi, Namun tak terbantah, inilah takdir Ilahi. 7. Aku Iri Ibu, apakah kau mengerti, Terkadang aku merasa iri, Dengan mereka yang bisa berbakti, Kepada ibunya sepanjang hari. Ibu, bagaimanakah kau bisa paham, Terkadang rasa iriku begitu dalam, Kepada mereka yang ketika tiba malam, Bisa bercengkrama dengan ibunya, sedangkan aku hanya diam. Ibu, tidakkah kau mengira, Bahkan aku merasa benci, Dengan mereka yang sepanjang hari, Ditemani sosok Ibu dalam meraih mimpi. Ibu, aku merindukanmu, hadir disini. Aku mengharapkanmu, untuk kembali lagi. Ibu, temani aku, aku sepi, Aku sunyi dan pada akhirnya, aku benci kenyataan ini. 8. Karena Tuhan Sayang Ibu, kepergianmu memang menyakitkan, Menerpakan beban berat di badan, Kenyataan pahit ketika kita berjauhan, Dan tak ada lagi kata pertemuan. Namun selepas itu, akupun mulai menyadari, Tentang nasib dan takdir diri, Bahwa kepergianmu adalah bukti, Rasa sayang Sang Ilahi. Ibuku sayang, Jarak yang membentang diantara kita, Takkan jadi penyusut semangat Do’a, Yang akan terus-menerus kubaca, Dan kukirimkan kepada engkau di Surga. Ibu, aku tak dapat berbuat apa-apa, Ketika Allah mengangkatmu dari dunia, Untuk menjadi pendamping Dia di Surga, Serta bukti rasa sayang-Nya. Baca juga 20+ Puisi untuk Almarhum Sahabat 9. Terima Kasih, Ibu Hai Sang Penggagas Alam, Aku begitu bersemangat hari ini, Sinar Mentari-Mu begitu tajam, Membangkitkan semangat dari dalam diri. Hai Yang Maha Pengasih, Kubuka hari dengan jiwa yang bersih, Dengan semangat yang berbuih-buih, Untuk cinta tanpa rasa pamrih. Teruntuk Ibu tercinta, Kuucapkan jutaan Terima Kasih, Atas curahan rasa cinta tanpa letih, Atas didikan dan kasih sayang tanpa pamrih. Pagi ini, aku berada di tepi pusaramu, Kukirimkan seuntai do’a dengan senyum syahdu, Tidak lama lagi kita akan bertemu, Di dalam Surga saling melepas rasa rindu. Terima kasih, ibu. 10. Sepucuk Surat untuk Ibu Kugoreskan pena bertinta, Lewat untaian kata, Kutuliskan di atas kertas, Dengan hati penuh ikhlas. Kemudian di sepertiga malam, Aku terjaga ditengah kekelaman, Mengangakan kedua telapak tangan, Menghadap Yang Maha Penyayang. Ibuku sayang, Aku sedih dan memanglah malang, Namun berkat Yang Maha Penyayang, Semua kembali terasa ringan, Karena kau selalu dalam Bayangan. Ibu, surat ini aku kirimkan untukmu, Disini tertulis bait-bait rindu yang terbelenggu, Serta harapan untuk bisa bertemu, Meski hanya dalam mimpi nan semu. 11. Engkau dan Surga Kendati demikian, aku tak lagi risau, Aku tahu kau ada dimana sekarang, Ya, kau berada di dalam Surganya Allah, Tempat paling indah dari segala tempat. Di sisi lain, aku merindu, Hal paling berat yang aku nikmati disini, Menyebut namamu di pangkal dan ujung jari, Hanya engkau yang akan terpatri. Ibu, nikmatilah Surga Tuhan, Tetaplah tebarkan senyuman, Lakukan itu dan janganlah kau hentikan, Aku mencintaimu sepanjang zaman. Ibu, antara engkau dan surga, Asalah ribuan ucapan do’a, Dari anakmu di dunia fana, Semoga selalu bahagia di alam sana. Baca juga 7+ Cerpen tentang Ibu Paling Menyentuh Puisi Pendek Rindu Ibu Puisi Rindu Ibu Sosok seorang ibu kandung memang takkan pernah tergantikan. Jika secara rasional kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, orang yang pertama kita butuhkan ialah Ibu. Jasa-jasa dari mereka pun takkan bisa terbalaskan. Karena berkat ibu, kita bisa tumbuh dan berkembang seiring usia bertambah. Ketika ibu mendahului kita menghadap Yang Maha Pengasih, otomatis rindu akan berkobar setiap detiknya. Maka ekspresikanlah melalui beberapa Puisi pendek kangen ibu di bawah ini 12. Mengapa ? Mengapa harus ada kepergian, Ditengah-tengah nikmatnya kebahagiaan? Kenapa harus ada tangis, Diantara hari-hari yang manis? Nyatanya, terkadang takdir begitu pahit, Namun ketetapan tetaplah ketetapan, Ibu pergi dengan senyum sumringah, Selanat jalan, ibu, selamat berpisah. Baca Juga Puisi Untuk Ibu Terlengkap 13. Begitulah Hidup Begitulah hidup, semua telah direncanakan, Yang harus dilakukan hanya menerima, Bukan menggerutu dan mengeluhkan, Karena tiap musibah ialah pembuka jalan. Ibu, kepergianmu adalah ketetapan, Aku terima dengan hati yang lapang, Selamat berpisah dan selamat jalan, Semoga kita bersama-sama di Surga Tuhan. 14. Kerinduan Semenjak kepergianmu, Ada rasa yang terus berkecamuk adu, Sebuah rasa yang bermama Rindu, Untukmu seorang wahai Ibu. Setelah perpisahan itu, Hari-hari menjadi sedikit kelabu, Namun do’a selalu tercurah padamu, Semoga bertemu di ruang rindu. 15. Kusimpan… Pasti kusimpan, Semua pituah dan nasihatmu, Semua ajaran dan tuntunanmu, Meski kau tak lagi disisiku. Pasti kujadikan, Nasihatmu sebagai pedoman langkah, Ajaranmu sebagai pertimbangan hidup, Terima kasih atas semuanya, Ibu. 16. Selamat Jalan Ibu Selamat jalan ibuku sayang, Tenanglah di alam sana, Sampai jumpa lagi ibuku tercinta, Selalu kukirimkan harap dan Do’a. Selamat berpisah, wanita terbaik, Terima kasih atas segala waktu, Segala jasa yang hadirkan rindu, Segala ajaran dan perlakuanmu. Selanjutnya 12+ Puisi untuk Almarhum AYAH Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai kumpulan Puisi untuk almarhum Ibu yang telah tiada, semoga bisa memberi ketenangan dan dijadikan sebagai pengekapresian rasa rindu, puisi rindu ibu yang menyentuh dan penuh haru di atas. Terima kasih. Puisi untuk Alharhum Ibu PuisiUntuk Ayah yang Telah Tiada. 24 Juni 2013 01:55 Diperbarui: 24 Juni 2015 11:32 8230 0 0. +. Lihat foto. Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com. Puisi ini sengaja saya buat teman - teman semua yang saat ini sudah merasakan betapa sedihnya menjalani hidup tanpa seorang Ayah. Terutama yang baru - baru ini ditinggal seperti saya sendiri

Kami adalah muda-mudi yang sedang dilanda api asmaraTerpisah jarak dan waktu di kota yang berbedaAku tak kuasa berjarak dengannyaDetak jantungnya bak melaju dari SurabayaMenggema di ibu kota JakartaAku berbisik kepada alam semestaSemoga dia senantiasa mengingat kisah romansa yang telah sah di mata agama dan negaraSore menjelang malam, aku tak pernah melewatkan hari untuk menantinya di tempat yang samaTerminal kota Jakarta, bukan sekadar tempat biasaTempat ini menjadi saksi bisu, betapa baiknya takdirMenyatukan dua insan yang sedang merajut bahtera rumah tanggaDi tempat yang serupa, aku kembali seorang diri, membawa rasa rindu yang menggebu-gebuTiap kali aku menyeka air mata yang enggan berhentiAku seperti mendengar suaranya yang sejukMembuatku tersipu malu semalaman suntukHarapku, dia menepi di sini, meski sekaliMengisi ruang hatiku yang sepiJika dia tepati, aku berjanji akan menjelma menjadi istri yang pemberani Baca Juga [PUISI] Aksara Namamu Berakhir di Batu Nisan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Lukasmenceritakan seluk beluk yang biasanya tidak terekam dalam kisah mukjizat yang biasa. Terbaca "anak tunggal ibunya yang sudah janda," (ayat 13a). Kemudian, "ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan." (ayat 13b). Dan akhirnya, " menyerahkannya kepada ibunya." (ayat 15) Pusat
10 Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal, Haru Penuh Rindu10 Puisi untuk Ayah yang Sudah Meninggal, Mengharukan dan Mengundang TangisPuisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia – Otosection Puisi untuk ayah dan ibu yang sudah meninggal adalah rangkaian kata kata puisi sedih dan puisi ayah yang sudah meninggal dirangkai dengan kata kata puisi ibu yang telah tiada, menjelaskan kata puisi rindu untuk orang yang sudah meninggal. Untuk lebih jelasnya puisi untuk ayah dan ibu yang telah tiada karena sudah meninggal dunia disimak sajau puisi sedih untuk ibu dan ayah dibawah ini dalam bait puisi malam ini. PUISI MALAM INI Oleh Lanie Lukman Untuk mengadukan sakit yang aku rasa Pada luka yang tertera di jiwa ragaku Demi aku anak yang belum mampu 10 Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal, Haru Penuh Rindu Membaca puisi tentang ayah yang sudah meninggal bisa menjadi salah satu momen mengenang kembali sosoknya yang penuh cinta. Di bawah ini ada kumpulan puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Ayah merupakan pria hebat yang menjadi panutan, karena sikapnya yang tegas, hangat, pekerja keras dan penuh kasih sayang. Setiap anak tentu merasa sangat kehilangan dan sedih ketika sang ayah berpulang ke sisi Tuhan. Tak sedikit dari mereka pasti ingin mengingat kembali semua kenangan indah yang dimiliki tentang ayah. Puisi tentang ayah yang sudah meninggal ini mungkin bisa mewakili kerinduanmu dan mengungkapkan betapa pentingnya dirinya. Berikut Ini Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Kini hanya bisa ku kenang, tak kan lagi terulang Hanya do’a yang dapat kuberikan padamu kini Semoga apa yang telah kau berikan padaku, dapat menjadi contoh Semoga aku menjadi pribadi yang sepertimu, tegas, berwawasan, dan berjiwa kasih Dan semoga tempat yang layak ditujukan untukmu Kini kita tidak lagi berada di dunia yang sama Kita terpisah ruang dan waktuKita tidak lagi bisa bertatap muka Dan aku hanya bisa menatapmu dari foto saja Tak kan pernah ada yang berubah Ayah akan selalu ada di hati kami Engkau akan selalu ada di hati kami Doa kami untuk kebahagiaan ayah di surga Doa kami agar ayah tenang di sisi-Nya. Lelaki yang telah terbaring itu ayahku Dia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal Dia adalah lelaki terbaik yang mengayomiku Tak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasa Lelaki yang telah terbaring di sana Semoga kekuatan darimu membuatku selalu bertahanSemoga cintamu mengilhami hidupku Di sini aku merindukanmu menginginkan untuk berjumpa Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Dan saat-saat seperti itulah kami saling berpelukan Dan mengobati rasa sakit yang perihnya menusuk-nusuk hati Seperti onak duri yang masih tertancap dalam daging Dan merambatkan tiap ratap di sekitar gelap Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahkuNyanyi cerita tentang dahaga merindu Kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupan Ku ingin memeluknya dengan penuh rasa kasih sayangTuhan, Tak ada kata yang pantas terucapkan Hanya derai bening yang selalu bercucuranMembayangkan segala kenangan Kini hanya sesal yang tersisa di jiwa Bahwa Ia akan mengambil ayah lebih dulu Kan ku buat dia bahagia karna aku. Itulah beberapa puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Semoga bisa mengingatkan kembali akan sosoknya yang penuh kekaguman. Puisi untuk Putin, Artis Annalynne McCord Jadi Sorotan Netizen 10 Puisi untuk Ayah yang Sudah Meninggal, Mengharukan dan Mengundang Tangis Maka, adalah sebuah keniscayaan bila orang tua merupakan sosok yang paling patut disayang dan dihormati dalam hidup seorang anak. Sebab, bila perasaan semacam itu tak disalurkan, maka kemungkinan besar ia bakal mengalami stres dan bahkan depresi. Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia – Otosection Puisi tentang ayah yang sudah meninggal karya lee risar ayah apa kabar tahukah ayah bahwa aku sekarang merindukanmu bahkan sangat merindukanmu- sejak kepergianmu ibu sering menangis tetapi kadang kadang ia menyembunyikan air matanya- ibu pun berusaha kuat agar aku pun kuat ayah- aku tahu ibu melakukannya untuk aku- Puisi doa untuk ayah kutadahkan tangan ku tenaga di malam pekat, ingatanku begitu kuat, berbekal segenap niat, kulaksanakan shalat dua rakaat. sembari dibanjiri air mata, kukirim padamu sepucuk do\\\\\\\\\\\\\\\’a, untukmu ayahku tercinta, yang kini berada di surga. suasana kian diam, aku bersimpuh di dinginnya malam, cinta padamu takkan padam,. Puisi ayah dan bunda oleh ade ilham amr kita tercipta dari sepenggal kisah kisah mereka ayah dan bunda yang membelai kasih dalam do’a kadang dengan petuah amat bermakna walau sakit pernah mereka rasakan sekuat hati tetap membela engkaulah kasih sayang yang tak pernah sirna tak pernah terganti hingga akhir masa kasih sayangmu tetap yang terindah. Puisi rindu ayah yang telah tiada oleh asmara swarhati siapa berkehendak menolak atau memilih mimpi? This is a summary of reading Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia finest By just using symbols you can 1 piece of content to as much completely Readable editions as you may like that individuals explain to along with show Writing stories is a rewarding experience to your account. The reading Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia is pertaining to gorgeous tryout when you such as the about please choose the original images. Help the particular contributor simply by purchasing the initial character Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia therefore the admin provide the most beneficial reading and also proceed functioning At looking for offer all sorts of residential and commercial work. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox!
Pintuterbuka dan kulihat seorang pria tua dengan wajah yang sudah lama kulupakan. Wajah yang sudah lama tidak ingin kuingat lagi. Wajah yang sudah kuanggap sebagai masa lalu kehidupan keluarga kami. "Ayah," teriak Albert. Mina dan Mira datang menyambut kedatangan ayah. Ibu hanya berdiri mematung saja. Air matanya mengalir melihat ayah datang.
Contoh Puisi Untuk Ibu dengan Syair Penuh Makna dan Menginspirasi Foto Ilustrasi hipwee – Berikut dalam artikel ini sudah tersedia 10 puisi untuk Ibu tepat di Hari Ibu Nasional 2022 yang sudah meninggal dunia. Ibu merupakan sosok yang luar biasa dalam kehidupan seorang anak. Ibu adalah sosok wanita yang pengertian,tangguh dan tegar ketika badai kehidupan menghempas dan menghantam. Ibu secara fisik adalah sosok wanita yang lemah, namun disaat harus menyelamatkan anak-anaknya, dia bisa berubah menjadi wanita pemberani dan tegas. Sosok wanita yang rela pasang badan tatkala membela anak-anaknya dari ancaman dan bahaya apa pun. Dan tak jarang pula tampil menjadi sosok penyelamat keluarga saat sang suami tengah teperosok dalam krisis kehidupan yang mendera. Namun, seiring dengan usianya yang kian mendekati senja, kerut di kening dan di pipinya adalah bukti kelelahan dari pengorbanan yang luar biasa. Ilustasi Hari Ibu Nasional. Foto iStockphoto 10 puisi untuk Ibu yang Sudah Meninggal Dunia 1. Ibu, kini kau tak lagi ada di sisiku yang selalu kau sayangi namun di hatiku, kau selalu ada menemaniku di setiap langkahku 2. Kau tak lagi bisa ku peluk atau bersandar di dadamu yang lembut namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kekuatan dan semangat 3. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak berbincang di sore hari namun di hatiku, kau selalu ada memberiku nasihat dan pelajaran 4. Kau tak lagi bisa ku ajak memasak di dapur bersama namun di hatiku, kau selalu ada memberiku cinta dan kehangatan 5. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke pasar atau kemana saja namun di hatiku, kau selalu ada memberiku keceriaan dan kegembiraan 6. Kau tak lagi bisa ku ajak bermain di taman atau di pantai namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kenangan yang tak terlupakan 7. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke pesta atau ke acara apapun namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kebahagiaan yang abadi 8. Kau tak lagi bisa ku ajak ke tempat-tempat indah di dunia namun di hatiku, kau selalu ada memberiku keindahan yang tak terbatas 9. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke manapun jua, namun di hatiku kau selalu ada, memberiku kebahagiaan dan cinta yang tak pernah padam 10. Ibu, meski kau tak lagi di sisiku namun di hatiku, kau selalu ada memberiku semangat dan kekuatan untuk terus berjuang dalam hidup ini. Demikian 10 puisi untuk Ibu yang sudah meninggal dunia tepat diucapkan diucapkan di Hari Ibu Nasional 2022. Semoga artikel ini bermanfaat. KK Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News PuisiIbu yang telah pergi (Meninggal) tubuhmu teruntai lemas mulutmu membisu matamu tak lagi mampu melihatku nafasmu pun terhenti serentak dengan detak jantungmu ibu. aku tahu kini kau tlah pergi meninggalkanku jauh ke alam yang belum pernah aku datangi aku sadar kini kau tlah pergi karena sakit yang selama ini kau alami ibu.
Puisi Doa Untuk Ibu yang Sudah Meninggal – Puisi Doa Untuk Ibu berikut ini sangat menyentuh hati dan bikin kangen, terutama bagi kalian yang telah ditinggal ibu selama-selamanya. Teriring doa, semoga kehidupan para Ibu selalu diberkahi, dan bagi yang telah meninggal ditempatkan pada sisi yang terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selamat menyimak! PUISI DOA UNTUK IBUAbout Author haidunia Doa Untuk Ibu Puisi Mutia Fitriyani Aku tak tau apa yang harus ku lakukan tanpa dia Dia yang selalu mengerti aku Dia yang tak pernah letih menasehati ku Dia yang selalu menemani Dia lah Ibu Orang yang selalu menjagaku Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini Tanpa nya aku bukanlah apa-apa Aku hanya seorang manusia lemah Yang membutuhkan kekuatan Kekuatan cinta kasih dari ibu Kekuatan yang lebih dari apapun Engkau sangat berharga bagiku Walaupun engkau selalu memarahiku Aku tau Itu bentuk perhatian dari mu Itu menandakan kau peduli denganku Ya Allah,, Berikanlah kesehatan pada ibuku Panjangkan lah umur nya Aku ingin membahagiakan nya Sebelum aku atau dia tiada Terimakasih Ibu Atas apa yang telah kau berikan padaku Aku akan selalu menyanyangimu IBU Puisi Richard Fernando Putra Bela Ibu kau mengandung 9 bulan sampai engkau melahirkan ku dengan susah paya engkau merawat ku sampai aku tumbuh besar engkau juga merawat ku tanpa pamrih dan engkau juga merawat ku dengan penuh kasih sayang Ibu kau mengajari ku berjalan sampai aku bisa berjalan engkau juga mengajari ku berbicara sampai aku bisa Ibu kau bagaikan malaikat ku di kala aku sedih engkau selalu ada untuk menghibur ku Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawan ku setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantu ku Ibu… bekerja keras untuk menafkahi ku ibu… terima kasih atas pengorbananmu yang engkau berikan kepada ku Ibu… JASA TAK TERLUPAKAN Puisi Patma Ibu… kau membimbing ku selama satu tahun kau begitu baik pada ku walaupun aku suka marah-marah Ibu…. kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain ibu… kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan Ibu… kalau aku membuat salah tolong maafkan aku karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek Ibu… kalau aku lagi sedih kau menghibur aku kalau aku lagi kesal kau menghibur ku Ibu… terimakasih atas jasa-jasamu jika aku masih sempat bertemu dengan ibu aku sangat ingin memeluk ibu MALAIKAT DI DUNIA Puisi Nanda La Putra Walau hari ini bukan hari ibu,, Tetap kan ku ucap kata I love you Mah Karena engkau pelita dalam kegelapan ku Dan karna engkau malaikat ku di dunia ini Kasihmu,cintamu, pelukan mu, dekapan mu Bahkan kemarahan mu!!! Itu semua untuk kebaikan ku I love you Mah Aku sayang mama Sampai Kapanpun…. TANGISAN MATA BUNDA Puisi Monika Sebentina Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu Derita siang dan malam menimpa mu tak sedetik pun menghentikan langkah mu Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku Seonggok cacian selalu menghampiri mu secerah hinaan tak perduli bagi mu selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku mencari harapan baru lagi bagi anak mu Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesan ku bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilan ku bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku tapi keinginan hati mu membahagiakan aku Dan yang selalu kau berkata pada ku Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku IBU Surdayanti Rukamana Ibu kini sekarang ku sudah tumbuh dewasa Tumbuh menjadi anak kebanggaan ibu, tumbuh menjadi anak cerewet ibu, tumbuh menjadi putri ibu yang sangat ibu bangga-banggakan. Sekarang umurmu sudah bertambah tua,satu persatu rambut putih mu sudah tumbuh, badan mu yang dulu tegak lurus kini sekarang sudah membungkuk, wajahmu yang dulu kini sekarang berbeda. Akankah ibu selalu ada disamping ku di setiap aku membutuhkan mu, akan kah ibu selalu mengusap air mataku disaat aku menangis Ibu engkaulah wanita yang selalu ku puja selama hidupku, maafkan anakmu ini jika ada salah, pengorbananmu tanpa balas jasa. Seperti Asa Dan Mimpi-Mimpimu Karya Humaidi M. Jiko Seketika cahaya itu mengusik nyenyak, pejamanpun tak lagi erat Aku terbangun dan mengintai alunan nada hari baru yang merdu Seindah embun dan kicauan itu Hati pun mulai pilu Menatap suasana seperti kala lalu Namun keadaan tak lagi begitu Dari jendela ruang kecil yang kini meneduhku Wajah yang kusam ini pun terpaku, menatap jarak yang begitu jauh Memisahkan aku dan pelipur hidupku Ibu “bagaimana kabarmu?” Dalam sendu aku merindu Bersama dedaunan yang mulai jatuh Iringi hembusan angin menyambut pagi Kini aku tak lagi bersamamu Tuntutan hidup, impian dan asamu memaksa ku jauh Jauh dari dekapmu, jauh dari belaimu Ibu Ku rindu pangkuanmu Ku merindu manja mu Cengeng di hadapan mu Ku rindu belai kasihmu Kini dunia mulai mengajak ku dewasa Seperti asa dan mimpi-mimpimu Yang mengalir terus di tiap do’a-do’a mu Mungkin jasamu tak akan sanggup kubalas Tapi sedikit tersimpul niat di benakku Bahwa kelak Akan ku buat pipimu basah tangis bahagia Nan tersenyum bangga Menatap, menyaksikan anakmu ini Berdiri di hadapan para hadirin nan berseragam toga Kemudian engkau datang menghampiri ku nan memeluk ku erat Dengan senyum penuh duka bahagia bangga Dan mataku pun berkaca-kaca Seperti asa dan mimpi-mimpimu Seperti asa dan mimpi-mimpimu Ibu IBU Karya Khadijah Lubis Begitu besar jasa mu Tiada pernah kau mengeluh Siang dan malam kau selalu mejaga ku Ibu Dalam doa mu tiada henti Kau memohon agar aku menjadi anak yang berguna dalam menjalani hidup Ibu hanya ucapan terima kasih yang dapat ku ucapkan pada mu semoga aku dapat membahagiakan mu About Author Post Views 12,274 Related postsPuisi Roman Picisan Tentang Sahabat, Rindu dan CintaBetapa Debu Serial Puisi Penyejuk Hati Bag 2Aku Dimana Serial Puisi Penyejuk Hati Bag 1Rantau Serial Puisi Pengobat Rindu Di Kala Jauh
MusisiWanita Ini Putuskan Menikah dengan Hantu, Mengaku Dilamar Pakai Cincin Berlian. Namun cerita tersebut hanyalah sebuah urban legend. Melansir dari merdeka.com, ternyata, puisi penuntun kematian yang berjudul Tomino no Jigoku tersebut ditulis oleh Yomota Inuhiko dalam bukunya yang berjudul " The Heart is Like a Rolling Stone." Wanita Ini Rutin Kirim Chat Ke Nomor Ibu Yang Sudah Meninggal, Syok Suatu Hari Dibalas, 'Maafkan Aku' Sejak ibunya meninggal, pamminnie selalu mengirim SMS ke nomor ponsel almarhum ibunya seolah sedang berbicara dengannya. Dream - Ditinggal ibu pergi untuk selamanya memang sangat menyedihkan, tidak ada lagi tempat untuk mengeluh maupun mengadu bagi anak. Ibu juga menjadi tempat anak-anaknya untuk meluapkan kegembiraan dan menghabiskan waktu bersama saling bercerita. Begitulah perasaan yang dialami seorang wanita yang menceritakan pengalamannya ditinggal sang ibu empat tahun lalu melalui akun TikTok pamminnie berikut ini. 1 dari 6 halaman Sejak ibunya meninggal, wanita ini selalu mengirim SMS ke nomor almarhum ibunya seolah sedang berbicara dengannya. “ Selamat Hari Ibu, Bu. Aku mencintaimu dan merindukanmu seperti biasa,” tulisnya dalam pesan itu. Pada 8 Mei lalu, ia kembali mengirim pesan untuk mengucapkan selamat Hari Ibu. Namun, setelah enam jam pesan tersebut terkirim tiba-tiba ada sebuah balasan yang masuk. 2 dari 6 halaman © Asia One Ternyata pesan wanita itu dibalas oleh seseorang yang mengambil alih nomor ponsel ibunya. Pemilik nomor itu mengatakan jika dirinya juga sudah kehilangan ibunya. “ Ibuku juga meninggal tiga bulan lalu, tidak apa-apa. Tidak masalah,” tulis balasan orang tersebut. Ketika menerima balasan dari orang asing, wanita itu tertegun dan segera meminta maaf. 3 dari 6 halaman Ia mengatakan bahwa mengirim SMS ke nomor ponsel almarhum ibunya adalah cara untuk mengatasi kehilangan. Pamminnie menggambarkan sosok ibunya sebagai orang yang kuat dan baik. Hal itu tidak terlepas dari perjuangan sang ibu yang harus melewati kemoterapi selama tiga tahun. Meski begitu, ibunya selalu semangat dan tidak pernah menyerah bahkan tetap bekerja paruh waktu sebagai desainer interior atau melakukan hobinya sebagai pelukis. 4 dari 6 halaman Diketahui ibu Pamminnie menghembuskan nafas terakhir pada usia 49 tahun. Sejak saat itu wanita tersebut mengaku banyak melewati masa-masa yang sulit. “ Saya akan selalu membaca kembali pesan lama kami dan mendengarkan rekaman suaranya. Entah bagaimana saya terus mengirimnya pesan setiap kali saya merindukannya dan rasanya saya masih berbicara dengannya,” kata Pamminnie. Awalnya ia merasa kematian ibunya akan membuatnya tidak akan memposting apapun tentang ibu. 5 dari 6 halaman Tetapi pandangannya mengenai hal itu telah berubah karena Pamminnie saat ini benar-benar merindukan sosok ibu di sisinya. “ Semangatmu yang kuat akan selalu menjadi motivasi ku,” katanya. SumberAsiaone 6 dari 6 halaman pamminnie Cherish your mum…Happy Mothers Day to all mothers in the world ❤️ Song 滴答 by Rao Zi Jie ♬ original sound - Pamminnie UnikIbu dan AnakPesan WhatsApp Daftarkan email anda untuk berlangganan berita terbaru kami Terkait Jangan Lewatkan Editor's Pick MUA Buktikan Makeup Tanpa Bulu Mata Palsu Tetap Memikat Maksimalkan 5 Beauty Sleep, Saat Bangun Kulit Jadi Lebih Glowing Tutorial Pashmina Ceruty Meleyot, Look Jadi Kekinian Jenita Janet Putuskan Berhijab, Begini Nasib Ribuan Wignya 4 Trik 'Sat Set' Makeup Klasik untuk Wisuda Trending 11 Urutan Haji yang Harus Diingat, Lengkap dari Awal Sampai Akhir Kemeriahan Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 3 Potret Rumah Artis di Tengah Hutan yang Jarang Tersorot 8 Potret Rumah Mewah Wenny Ariani, Ibu dari Anak Biologis Rezky Aditya, Ternyata Konglomerat? Rezeki Nomplok Menantu Bersih-Bersih Rumah Mendiang Mertua, Temukan Karung Berisi Jutaan Koin Lawas, Nilainya Bikin Semringah Potret Cantiknya Wenny Ariani Ibu dari Anak Biologis Rezky Aditya Beby Tsabina Dipulas Makeup Minimalis, Kulitnya Dipuji Sehat Banget Erina Gudono Protes karena Banyak Media Pakai Foto Jadul Kaesang Dia Sudah Susah-Susah Kubantu Glow Up!
IbuTerbunuh. Ibu musang di pohon tua terlindung Meliang Dua anaknya tetap mati. Membual yang berhubungan dengan sabit malam mengatakan kepadanya bahwa itu sudah dekat Selama makan, anak-anak kecil, sayang. Matanya mengucapkan selamat tinggal, dia menolak Dia pergi ke desa-desa, semak-semak, bertaruh setiap hari untuk hidup.
Ilustrasi puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Foto Getty Images/ibnjaafar Jakarta - Membaca puisi tentang ayah yang sudah meninggal bisa menjadi salah satu momen mengenang kembali sosoknya yang penuh cinta. Di bawah ini ada kumpulan puisi tentang ayah yang sudah merupakan pria hebat yang menjadi panutan, karena sikapnya yang tegas, hangat, pekerja keras dan penuh kasih sayang. Setiap anak tentu merasa sangat kehilangan dan sedih ketika sang ayah berpulang ke sisi sedikit dari mereka pasti ingin mengingat kembali semua kenangan indah yang dimiliki tentang ayah. Puisi tentang ayah yang sudah meninggal ini mungkin bisa mewakili kerinduanmu dan mengungkapkan betapa pentingnya dirinya. Berikut Ini Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal1. Yang Tidak PergiKarya AnonimRaga dan jiwa mungkin pergiTapi cinta kita tidak pergiSayang kita tidak pernah pergiAda selalu di dalam hatiCinta kami untuk ayahCinta yang akan selalu bersemiSayang kami untuk ayahSayang yang tiada berhentiAyah tidak pernah pergiKarena cinta dan sayang iniAyah selalu ada bagi kamiDi dalam Puisi tentang Ayah yang Sudah MeninggalKarya Widya SEOAyah . .Tak terasa begitu cepat waktu berlaluKerinduanku akan masa kecil bersamamuKini hanya bisa ku kenang, tak kan lagi terulangMeskipun kini kau jauh disanaAku yakin kau akan bahagiaHanya do'a yang dapat kuberikan padamu kiniSemoga apa yang telah kau berikan padaku, dapat menjadi contohSemoga aku menjadi pribadi yang sepertimu, tegas, berwawasan, dan berjiwa kasihAku rindu padamu yah.!!Masih terasa goresan luka kepergianmuMasih membayang kenangan indah masalalumuKini semua benar - benar telah berlaluSedih ini bercampur piluTangis ini bercampur rinduSesungguhnya aku ...Masih butuh kasih sayangmuMasih ingin dipelukanmuNamun... apalah dayakuKini ku hanya bisa memandang nisanmuMengenang jasa dan kebaikanmuMenuruti semua nasihatmuAyahDo'a ku ini mengiringi perjalananmuSemoga Tuhan mengampuni dosa - dosamuSemoga Tuhan menerima amal ibadahmuDan semoga tempat yang layak ditujukan untukmuAku... slalu Selalu di HatiKarya AnonimKini kita tidak lagi berada di dunia yang samaKita terpisah ruang dan waktuKita tidak lagi bisa bertatap mukaDan aku hanya bisa menatapmu dari foto sajaTak kan pernah ada yang berubahSejauh apapun engkau pergi, ayahAyah adalah pengukir jiwa kamiAyah akan selalu ada di hati kamiEngkau adalah pahlawan untuk hidup kamiEngkau adalah cahaya untuk hidup kamiEngkau adalah pelita untuk hidup kamiEngkau akan selalu ada di hati kamiKami tidak akan terlalu larut larut bersedihDoa kami selalu untuk ayahDoa kami untuk kebahagiaan ayah di surgaDoa kami agar ayah tenang di Lelaki terhebatLelaki yang telah terbaring itu ayahkuDia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenalDia adalah lelaki terbaik yang mengayomikuTak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasaLelaki terhebat itu adalah ayahkuDia adalah sosok lelaki sederhanaDia adalah sosok yang cerdasDia adalah tumpuan dimana kaki kamiLelaki yang telah terbaring disanaIa adalah ayahku yang terhebatIa tidak akan membiarkanku terlukaIa akan selalu mendampingikuLelaki yang telah terbaring di sanaLelaki yang telah berisitirahat kekuatan darimu membuatku selalu bertahanSemoga cintamu mengilhami hidupkuNasehatmu takkan kulupaSegala petuah hidup yang kusimpanLelaki terhebat itu adalah ayahkuYang terbaik di dunia KerinduanKarya Niki Ayu AngginiAyah dimana engkau beradaDi sini aku merindukanmu menginginkan untuk berjumpaMerindukan akan belaianmuKasih sayangmu selalu ku rinduEngkau selalu hadir di mimpiMimpi yang begitu nyata bagikuMenginginkan engkau untuk kembaliAku selalu mengharapkan engkau hadirMenemani aku setiap hariMenemani masa pertumbuhanku iniAku tumbuh menjadi besarTanpa engkau di sisikuTanpa engkau yang menemani Puisi tentang Ayah yang Sudah MeninggalKarya Lee RisarAyah apa kabar?Tahukah ayah bahwa aku sekarang merindukanmu?Bahkan sangat kepergianmu ibu sering menangisTetapi kadang-kadang ia menyembunyikan air pun berusaha kuatAgar aku pun kuat tahu ibu melakukannya untuk aku, Dan saat-saat seperti itulah kami saling berpelukanSeolah saling menyembuhkan lukaDan mengobati rasa sakit yang perihnya menusuk-nusuk hati Seperti onak duri yang masih tertancap dalam dagingIbu kadang bertanya sudah makan?Tetapi sambil membendung air matanyaYang sesekali merembes dan bisa merasakanBetapa ibu sangat kehilanganmu ayah,Sama sepertikuAyah...Mengapa begitu cepat meninggalkan kami?7. Getar malam rindukuKarya Eko Putra NgudidaharjoIngin kugali gundukan ituDan mencabut papan nama setiap dukakuBiarlah nafasku memeluk tentangmuPuisi-puisi gelap menimangkuSajak berair mata merangkulkuDan merambatkan tiap ratap di sekitar gelapSeolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahkuNyanyi cerita tentang dahaga merinduSeolah kau titipkan restumuLewat dingin malam menyuapMantra-mantra penghapus basah tatapkuTiap dendang lantun macapat mengiring senduSeperti suara hati yang tersampaikan padakuBahkan suara gitar berbeda saat angankuMenuju kenangmuGetar yang memancar melahirkan syairBak pujangga berlaguIni untukmu,Itu buatmu,Dan do'a sebagai baktikuMiss you Titip Rindu buat AyahKarya Srifatmawaty TimumuKu tak dapat menghantarkan mendung turut berdukaSemua riuh rendah mengingat amal kebaikanmuAyah,Di bawah nisan dan kamboja iniAku tertundukKujatuhkan air mata untukmuAyah,Kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupanKau yang mengajarkan aku menghargai sesamaKini ayah pergi, Pergi untuk selamanyaTuhan,Jika boleh aku bertemu ayahKu ingin memeluknya dengan penuh rasa kasih sayangTuhan,Kutahu semua itu takkan pernah terjadiTapi, aku hanya dapat berkata kepada-Mu9. KehilanganKarya Desi MaylaniAyah,Kehilanganmu seperti aku kehilangan duniaSeperti aku kehilangan seluruh dayaSeperti aku kehilangan separuh jiwaAyah,Dari keringatmu aku hidupDari tanganmu aku makan dan minumDari nasehatmu aku menjadi manusiaAyah,Kepergianmu memukul hatikuKepergianmu mencabik jiwakuKepergianmu meruntuhkankuAyah,Semoga engkau berbahagia di sanaSemoga engkau tenang di surga-NyaSemoga amalanmu diterima Perginya DirimuKarya Muzdalifah AgustinaTak ada kata yang pantas terucapkanHanya derai bening yang selalu bercucuranMembayangkan segala kenanganTeringat akan semua kebersamaanWalau ucapmu terkadang pahitSentakmu buatku sakitNamun kan ku coba tuk bangkitTak peduli itu mudah ataupun sulitKeluh kesah selalu kau sembunyikanKau simpan dalam sebuah senyumanApapun yang kau rahasiakanAku selalu bisa merasakanItu dahulu,Saat kau masih bersamakuBanyak hal yang buatku maluMalu karna telah menyia-nyiakanmuKini hanya sesal yang tersisa di jiwaIngin sekali aku mengulang semuaJika Tuhan mengizinkannyaAku takan lagi buatmu kecewaAndai Tuhan beritahu akuBahwa Ia akan mengambil ayah lebih duluMungkin aku takan lakukan ituKan ku buat dia bahagia karna beberapa puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Semoga bisa mengingatkan kembali akan sosoknya yang penuh kekaguman. Simak Video "HYBE Perkenalkan 22 Kontestan 'R U Next?' Calon GG Baru" [GambasVideo 20detik] eny/eny Puisimalaikat tak bersayap adalah rangkain kata-kata puisi bertema ibu dan puisi untuk ibu yang sudah meninggal dunia dirangkai dengan cerita kenangan bersama ibu menjelaskan tentang ibu tercinta dan tersayang yang telah tiada. Ibu adalah wanita. Berikut Seruni berikan contoh puisi ibu tercinta paling menginspirasi. Ilustrasi ungkapan kasih sayang seorang kepada sang ibu dapat berupa puisi. Foto PixabayPuisi Ibu TersayangIlustrasi menunjukkan kasih sayang kepada sang ibu dengan memberikan puisi. Foto PixabayIbu...Dahinya adalah jejak sujud yang panjangPerjalanan waktu membekas di pelupuk matanyaDerai air mata di pipinya telah mengeringTanpa sisa, tanpa ada yang mendugaIa memilih jalan sunyi untuk bertanyaHiruk pikuk untuk tersenyum di beranda deritaMenjerit saat lelap berkuasaBerdoa bukan untuk mu, aku tidak bisa lahir..Tanpa mu, aku tidak bisa melihat dunia inidan tanpa mu, aku tidak bisa sebesar dan sekuat iniIbu...Kau malaikatku...Kau pahlawankudan kau mataharikuIbu...Aku tidak tahu harus berkata apa...Terima kasih, itu tidak cukupMembahagiakan mu, itu belum cukupAku sangat sayang padamu ibu...Kamu telah memberi tahukuSemua halAku perlu mendengarSebelum aku tahu,Aku perlu mendengar merekaAgar tidak takut dari semua halAku pernah takut,Sebelum aku tahuAku seharusnya tidak takut pada mereka"Ibu" adalah kata yang sangat sederhana,Tapi bagi aku ada makna yang jarang semua hari ini,Kasih ibuku menunjukkan akan mencintai ibuku sepanjang hari-hariku,Untuk memperkaya hidupku dalam banyak membuatku lurus dan kemudian membebaskanku,Dan itulah arti kata "ibu" kasih telah menjadi ibu yang luar biasa, Bu!Bau rerumputanMengantarkan pagi heningHening sangatHingga matahari mengeluarkan kekuatannyaSemua sinarnya bebasLiar...Jalan panjang ini jadi terasaKadang berlikuKadang curamNamun aku terus berjuangDemi masa depan dan ibukuPuisi Untuk Ibu yang Sudah MeninggalIlustrasi membuat puisi untuk ibu yang sudah meninggal. Foto PixabayTiga tahun sudah kau pergi,Tinggalkan kami semua di sini,Masih tertanam luka di hati,Jiwa rapuh tak kami tercinta,Kini telah berada di Surga,Rindu yang ada begitu menggelora,Jiwa dipenuhi oleh pakaianmu di lemari,Seakan kau hadir lagi di sini,Kutatap tungku memasak di dapur,Cukup sedikit untuk kapan sedih berakhir,Luka seakan telah mengukir,Makin hari semakin getir,Derai air mata kian tak kuasa menahan rindu,Rindu akanmu wahai ibu,Wanita terbaik dalam hidupku,Tempat bersandar segala sang fajar yang baru terbit,Kutitipkan rindu yang tak sedikit,Untuk yang pergi tanpa pamit,Hingga tinggalkan luka sang Surya yang tenggelam,Sampaikanlah ada pada kelam,Bahwa ada rindu tak pernah padam,Selalu bergelora meski langit yang kelabu,Mimpikan aku dengan ibu,Pertemukan aku dengannya,Walau hanya sekejap rindu padanya,Rindu melihat sosoknya,Lapar akan senyumannya,Haus akan kepergiannya adalah duka,Ku terima dengan lapang dada,Dengan hati yang ikhlas tahu ini amat pedih,Hadirkan tangis dan rintih,Namun hidup tak bisa kita adalah beban jiwaku,Kehilanganmu sungguh berat bagiku,Semoga kita kembali kepergianmu,Dunia terasa berbeda,Tak seperti sedia kau pergi,Sepi datang menggerogoti,Setiap sudut relung adalah pilu,Luka yang berat bagiku,Pukulan telak banyak kenangan denganmu,Amat besar rasa cintamu padaku,Kini semua sudah berlalu,Namun takkan hilang ditelan semua tentangmu,Tentang canda, tawa dan tegurmu,Tentang nasihat dan pituahmu,Kususun rapi dalam abadi di sana,Selama-lamanya,Takkan pernah ku lupa,Akan selalu ku ibuku sayang,Kasih sayangmu takkan lekang,Oleh waktu maupun ruang,Kan hidup sepanjang abadi namamu,Terpatri dalam sanubariku,Tertanam lekat dalam tercinta,Jutaan nasihat yang pernah ada,Semua pelajaran berharga,Kan abadi sepanjang Ibu dan AyahIlustrasi anak-anak yang mengungkapkan rasa sayangnya dengan membuat puisi ibu dan ayah. Foto Pixabay Aku senang!Aku mengambaraBanyak sekali manusiaTapi kau tetap orang tuakuMereka tulus menemanikuMereka istimewaMeski mengembaraMeski banyak manusiaKau tetap di hatikuDengan tulus kukatakanAku sayang kalianKalian istimewaMeski ku mengembaraMeski ku menemui banyak orangKalian tak ada yang menandingiKalian istimewaKalian adalah gurukuKumpulan ilmu dari kalian kugunakanCambuk dan ajaranmu selalu kuingatItu semua demi masa depankuPertama kali lahir di dunia fana ini aku sungguh tak ada artiKecil dan mungil digendong ibu kesana-kemari saat bayiTangisan nakal saja yang hanya aku beriTidak mengerti suasana lelah ibu tergambar dan tersembunyiSeorang ayah nampak rindu dengan sang buah hatiLucu nan cantik terhiasi lesung pipi kanan kiriDiajaknya bermain canda dan tawa bersamaTak terpisahkan oleh manis madu pada bungaLelah letih tak secuilpun tergantung diperasaanAyah dan ibu orang terbaik dalam menjaga titipanKompak dalam membangun istana bertahtahUntuk ditempati saat-saat tua menyapaWahai sang pencipta alam semestaTolong jaga ayah dan ibu yang merawatku hingga dewasaBerilah ketentraman hati di dunia muram durjanaSehatkan tubuhnya yang tua ditelan usiaWahai kepada yang maha EsaLindungi mereka dari kemerlap cahaya dunia yang bersifat sementaraTudungkan dengan hidayah itu agar tak tersesat ke nerakaAku titipkan ibu dan ayah kelak di taman surgaSampai istana ku semat mahkota di kepalaAyah...Yang menyayangiku dengan penuh kasihYang telah memberiku nafkah lahir dan batinYang tak pernah lelah langkahmu tuk masa depan terbaikkuDan yang tlah memberiku jalan terbaikIbu....Yang telah mengandungku dengan penuh cintaYang telah melahirkanku dengan penuh perjuanganYang menerangi hidupku yang gelap gulitaYang menjadi petunjuk jika ku tersesatAyah...Ibu....Yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaranYang telah merawatku dengan penuh kasih sayangAyah...Ibu....Takkan mampu kubalas jasa-jasa kalianMeskipun dengan seluruh isi dunia ini sekalipunHanya puisi sederhana ini kupersembahkan untuk kalianSerta do'a yang selalu kupanjatkan untukmuAyah dan Ibuku yang tercinta. .
  • mxxi3j529x.pages.dev/391
  • mxxi3j529x.pages.dev/120
  • mxxi3j529x.pages.dev/724
  • mxxi3j529x.pages.dev/799
  • mxxi3j529x.pages.dev/797
  • mxxi3j529x.pages.dev/930
  • mxxi3j529x.pages.dev/255
  • mxxi3j529x.pages.dev/492
  • mxxi3j529x.pages.dev/877
  • mxxi3j529x.pages.dev/233
  • mxxi3j529x.pages.dev/401
  • mxxi3j529x.pages.dev/92
  • mxxi3j529x.pages.dev/685
  • mxxi3j529x.pages.dev/652
  • mxxi3j529x.pages.dev/806
  • puisi ibu yang sudah meninggal