Tuhanadalah Tuhan yang adil, yang menebusi hati sanubari manusia hingga tuntas, dan tidak ada seorangpun yang bisa menutup diri sedemikian rupa sampai bisa bersembunyi dari hadirat Tuhan. Itu merupakan normalisasi fungsi hati nurani. Pada saat kedua anak Harun dihanguskan oleh api Tuhan, hari itu adalah hari di mana kedua anak itu baru

Apa itu hati nurani? hati nurani adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian hati nurani adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? hati nurani hati yang telah mendapat cahaya Tuhan; 2 perasaan hati yang murni dan yang sedalam-dalamnya Definisi ? hati nurani kb, perasaan yang murni yang sedalam-dalamnya. Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “hati nurani” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata hati nurani artinya apaan sih? apa maksud perkataan hati nurani apa terjemahan dalam bahasa Indonesia

HurufShu: Terdiri dari radikal (ru) yang berarti: seperti /sesuai/ sama /serupa / menurut, dengan (xin) → hati nurani / sanubari. Shu atau Tepaselira, bisa diartikan sebagai perbuatan yang disesuaikan dengan suara hati nurani / sanubari. Atau lebih luas lagi karena hati nurani/sanubari manusia itu sama, maka binalah peri kehidupan manusiawi.
BAB Pengertian Hati NuraniJika berbicara tentang hati nurani, ini sama halnya dengan berbicara tentang perasaanmoral dalam diri manusia. Masing-masing manusia sudah diajarkan sejak kecil tentangmoral, mana yang baik dan mana yang jahat. Setelah mereka bisa menentukan akanperbuatan mereka tersebut, disini hati nurani berperan penting. Karena manusia yangmemiliki hati nurani pasti akan menghindari perbuatan yang buruk dan akan melakukan apayang karena itu, manusia harus berhati-hati dalam menjaga hati nuraninya, agar selaludipandu dengan prinsip-prinsip yang benar dan tidak mudah dibengkokkan oleh cara berpikiryang Hati Nurani menurut ajaran AlkitabDalam alkitab, kata Yunani untuk “hati nurani” berarti pengetahuan pendamping /pengetahuan yang menyertai diri kita. Tidak seperti makhluk lain yang ada di bumi, Allahmemberikan kita kemampuan untuk mengenali diri kita sendiri dan seolah-olah bisa menilai dirisendiri apakah kita lurus secara moral. Hati nurani dapat menuntun kita untuk menjadi seorangpengambil keputusan yang baik, ataupun justru sebaliknya yaitu memperingatkan kita untuktidak jatuh sebagai pengambil keputusan yang tidak baik. Setelah itu, hati nurani dapatmenenangkan hati kita atas pilihan yang kita buat itu, apakah baik dan bijaksana ataumenghukum kita sehingga batin kita tertekan karena kesalahan dalam mengambil
Maksudarti kata dari sanubari kata berbahasa Inggris maupun Indonesia. Definisi pengertian dari sanubari . Synomyms, Dictionary, Sinonim, Kamus, dan lain-lain. Home Arti Kata. Definisi 'sanubari' Indonesian to Indonesian. noun. 1: jantung hati; source: kbbi3. 2: hati (dl arti batin); hati nurani; perasaan batin: sudah berurat dan berakar
”Jagalah hati nurani kalian tetap bersih.”​—1 PETRUS 316. 1, 2. Mengapa kita membutuhkan pemandu di daerah yang tidak kita kenal? Apa yang Yehuwa berikan untuk memandu kita? BAYANGKAN kita sedang berjalan di padang gurun yang luas. Ada angin kencang yang terus bertiup sehingga posisi bukit-bukit pasir terus berubah. Akibatnya, kita gampang tersesat. Jadi, bagaimana kita bisa tahu jalan yang benar? Kita butuh sesuatu yang bisa memandu kita, seperti kompas, matahari dan bintang, peta, GPS alat untuk menentukan arah berdasarkan satelit, atau seseorang yang mengenal padang gurun itu. Peran pemandu sangatlah penting karena jika kita tahu jalan yang benar, kita bisa selamat. 2 Dalam hidup ini, ada banyak tantangan sehingga kita bisa merasa tersesat. Tapi, Yehuwa telah memberi kita semua hati nurani untuk memandu kita. Yakobus 117 Mari kita bahas apa hati nurani itu dan cara kerjanya. Lalu, kita akan belajar caranya melatih hati nurani, alasannya kita perlu memikirkan hati nurani orang lain, dan manfaat hati nurani yang bersih untuk kehidupan kita. ARTI DAN CARA KERJA HATI NURANI 3. Apa hati nurani itu? 3 Hati nurani adalah hadiah yang luar biasa dari Yehuwa. Itu adalah perasaan dalam diri kita yang membuat kita merasa bahwa sesuatu itu benar atau salah. Dalam Alkitab, kata Yunani ”hati nurani” berarti ”pengetahuan pendamping”. Jika hati nurani kita berfungsi dengan baik, itu bisa membantu kita memeriksa diri sendiri dengan jujur. Itu juga bisa membantu kita mengetahui perasaan dan pikiran kita yang sebenarnya. Itu bisa menuntun kita ke hal-hal yang baik dan menjauhkan kita dari yang buruk. Itu juga bisa membuat kita senang karena membuat keputusan yang benar atau merasa bersalah setelah membuat keputusan yang buruk.​—Lihat Catatan No. 5. 4, 5. a Apa akibatnya ketika Adam dan Hawa mengabaikan hati nurani mereka? b Berikan contoh Alkitab yang menunjukkan cara kerja hati nurani. 4 Kita semua bisa memilih apakah mau mengikuti hati nurani kita atau tidak. Adam dan Hawa memilih untuk tidak mendengarkan hati nurani mereka sehingga mereka berdosa. Setelah itu, mereka merasa bersalah. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Mereka terlanjur tidak taat kepada Allah. Kejadian 37, 8 Walaupun mereka mempunyai hati nurani yang sempurna dan tahu bahwa melanggar perintah Allah itu salah, mereka memilih untuk mengabaikan hati nurani mereka. 5 Tapi, ada banyak manusia tidak sempurna yang mendengarkan hati nurani mereka. Contohnya adalah Ayub. Karena membuat keputusan yang baik, dia berkata, ”Selama aku hidup, hatiku tidak akan mempersalahkan aku.” Ayub 276, catatan kaki Yang Ayub maksud dengan ’hati’ adalah hati nuraninya, yaitu perasaan dalam dirinya tentang yang benar atau salah. Sebaliknya, Daud kadang mengabaikan hati nuraninya dan tidak menaati Yehuwa. Setelah itu, dia merasa sangat bersalah dan hatinya ”mengganggu” dia. 1 Samuel 245 Hati nurani Daud memberi tahu dia bahwa perbuatannya salah. Karena mendengarkan hati nuraninya, Daud bisa menghindari kesalahan yang sama. 6. Dari mana kita tahu bahwa hati nurani adalah hadiah dari Allah bagi semua orang? 6 Orang yang tidak mengenal Yehuwa pun biasanya tahu bahwa ada hal-hal yang benar dan yang salah. Alkitab berkata, ”Pikiran mereka menyatakan apakah mereka bersalah atau tidak.” Roma 214, 15 Contohnya, kebanyakan orang tahu bahwa membunuh dan mencuri itu salah. Tanpa disadari, mereka sebenarnya mendengarkan hati nurani mereka, yaitu perasaan benar dan salah dalam diri mereka yang Yehuwa berikan. Jadi, mereka juga mengikuti prinsip Allah, atau kebenaran dasar yang Yehuwa berikan supaya manusia bisa membuat keputusan yang benar. 7. Mengapa hati nurani kita tidak selalu benar? 7 Tapi, hati nurani kita tidak selalu benar. Karena kita tidak sempurna, hati nurani bisa rusak karena pikiran dan perasaan kita yang salah dan bisa menyesatkan kita. Hati nurani yang baik tidak muncul secara tiba-tiba. Kejadian 391, 2, 7-12 Itu perlu dilatih, dan Yehuwa memberikan kuasa kudus serta prinsip Alkitab untuk membantu kita. Roma 91 Mari kita bahas cara melatih hati nurani kita. CARA MELATIH HATI NURANI 8. a Bagaimana perasaan bisa memengaruhi hati nurani kita? b Apa yang perlu kita pikirkan sebelum membuat keputusan? 8 Ada yang berpikir bahwa mendengarkan hati nurani berarti sekadar mengikuti perasaan. Mereka berpikir bahwa mereka bisa melakukan apa saja asalkan mereka senang. Tapi, karena tidak sempurna, perasaan kita bisa menyesatkan kita. Perasaan itu bisa sangat kuat sampai-sampai memengaruhi hati nurani kita. Alkitab berkata, ”Hati lebih licik daripada apa pun dan nekat. Siapa yang bisa mengetahuinya?” Yeremia 179 Jadi, kita bisa saja berpikir bahwa sesuatu itu benar, padahal sebenarnya salah. Contohnya, sebelum menjadi orang Kristen, Rasul Paulus menganiaya umat Allah dengan kejam, dan dia berpikir bahwa itu benar. Dia merasa hati nuraninya bersih. Tapi belakangan dia berkata, ”Yang menghakimi saya adalah Yehuwa.” 1 Korintus 44; Kisah 231; 2 Timotius 13 Setelah Paulus mengerti bahwa Yehuwa tidak suka dengan perbuatannya, dia menyadari bahwa dia perlu berubah. Jadi sebelum kita melakukan sesuatu, kita perlu berpikir, ’Apakah ini yang Yehuwa inginkan?’ 9. Apa arti takut kepada Allah? 9 Jika kita menyayangi seseorang, kita pasti tidak ingin membuat dia kecewa. Karena menyayangi Yehuwa, kita juga pasti tidak mau melakukan apa pun yang membuat Dia kecewa. Kita takut mengecewakan Allah. Sebagai contoh, Nehemia tidak mau memanfaatkan kedudukannya sebagai gubernur untuk menjadi kaya. Mengapa? Karena dia ”takut kepada Allah”. Nehemia 515 Nehemia tidak mau melakukan apa pun yang membuat Allah kecewa. Seperti Nehemia, kita tidak mau berbuat salah karena takut membuat Yehuwa kecewa. Sebaliknya, kita mau menyenangkan Allah dengan mengikuti ajaran Alkitab.​—Lihat Catatan No. 6. 10, 11. Prinsip Alkitab apa saja yang bisa membantu kita membuat keputusan yang baik tentang minuman beralkohol? 10 Sebagai contoh, kita mungkin perlu memutuskan apakah akan minum minuman beralkohol atau tidak. Prinsip apa saja yang bisa membantu kita membuat keputusan yang baik? Misalnya, Alkitab tidak melarang seseorang untuk minum minuman beralkohol. Malah, Alkitab mengatakan bahwa anggur adalah hadiah dari Allah. Mazmur 10414, 15 Tapi, Yesus memberi tahu murid-muridnya agar tidak ”minum berlebihan”. Lukas 2134 Paulus juga memberi tahu orang Kristen agar tidak ”berpesta liar atau bermabuk-mabukan”. Roma 1313 Dia berkata bahwa pemabuk ”tidak akan mewarisi Kerajaan Allah”.​—1 Korintus 69, 10. 11 Kita bisa memikirkan, ’Seberapa penting alkohol untuk saya? Apakah saya butuh alkohol supaya bisa tenang? Apakah saya butuh alkohol agar lebih percaya diri? Bisakah saya mengendalikan seberapa banyak dan seberapa sering saya akan minum? * Apakah saya bisa merasa senang berkumpul bersama teman-teman meskipun tidak ada alkohol?’ Kita bisa meminta Yehuwa untuk membantu kita membuat keputusan yang baik. Baca Mazmur 13923, 24. Dengan begitu, hati nurani kita akan semakin peka terhadap prinsip-prinsip Alkitab. Tapi, ada hal lain lagi yang perlu kita pikirkan. PERLUNYA MEMIKIRKAN HATI NURANI ORANG LAIN 12, 13. a Mengapa hati nurani kita bisa berbeda dengan hati nurani orang lain? b Apa yang akan kita lakukan jika perbedaan seperti itu terjadi? 12 Hati nurani setiap orang berbeda. Hati nurani kita mungkin mengizinkan kita melakukan sesuatu yang tidak diizinkan hati nurani orang lain. Sebagai contoh, kita mungkin memilih untuk minum minuman beralkohol. Tapi, ada yang merasa bahwa dia lebih baik tidak minum. Mengapa perbedaan ini bisa terjadi? Hati nurani yang terlatih bisa membantu kita memutuskan apakah akan minum minuman beralkohol atau tidak 13 Perasaan seseorang tentang sesuatu biasanya dipengaruhi oleh latar belakangnya, keluarganya, pengalamannya sendiri, dan hal lainnya. Mungkin, seseorang yang pernah kecanduan alkohol memilih untuk tidak minum sama sekali. 1 Raja 838, 39 Jadi, jika kita menawarkan minuman beralkohol kepada seseorang dan dia menolak, bagaimana tanggapan kita? Apakah kita akan tersinggung, memaksa, atau ingin tahu alasannya? Tidak, karena kita menghargai hati nuraninya. 14, 15. a Peristiwa apa yang terjadi di zaman Paulus? b Nasihat bagus apa yang Paulus berikan? 14 Ada peristiwa di Alkitab yang menunjukkan bahwa hati nurani setiap orang bisa berbeda. Pada zaman Rasul Paulus, ada daging yang digunakan untuk dipersembahkan kepada berhala. Daging itu kemudian dijual di pasar. Menurut Paulus, memakan daging ini tidak salah karena semua makanan berasal dari Yehuwa. 1 Korintus 1025 Tapi, beberapa saudara yang tadinya penyembah berhala tidak setuju. Menurut mereka, memakan daging seperti itu salah. Paulus bisa saja berpikir, ’Hati nurani saya tidak terganggu. Saya berhak makan daging ini.’ 15 Tapi, dia tidak berpikir begitu. Perasaan saudara-saudari lebih penting bagi dia. Dia rela tidak melakukan hal-hal yang sebenarnya berhak dia lakukan. Paulus berkata bahwa kita hendaknya ”tidak menyenangkan diri sendiri saja”. Dia menambahkan, ”Kristus saja tidak menyenangkan dirinya sendiri.” Roma 151, 3 Seperti Yesus, Paulus lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.​—Baca 1 Korintus 813; 1023, 24, 31-33. 16. Mengapa kita tidak boleh menghakimi hati nurani orang lain? 16 Tapi, bagaimana jika hati nurani seseorang mengizinkan dia melakukan sesuatu yang menurut kita salah? Kita perlu sangat berhati-hati. Kita tidak ingin mencari-cari kesalahan dan berpikir bahwa pendapat kitalah yang paling benar. Baca Roma 1410. Yehuwa memberi kita hati nurani untuk menghakimi diri sendiri, bukan untuk menghakimi orang lain. Matius 71 Kita tidak ingin pilihan yang kita buat memecah belah sidang. Sebaliknya, kita memikirkan caranya untuk menggalang kasih dan persatuan.​—Roma 1419. MANFAAT HATI NURANI YANG BERSIH 17. Apa yang terjadi pada hati nurani beberapa orang? 17 Rasul Petrus menulis, ”Jagalah hati nurani kalian tetap bersih.” 1 Petrus 316 Sayangnya, jika seseorang terus mengabaikan prinsip Yehuwa, lama-lama hati nurani mereka tidak lagi berfungsi. Paulus berkata bahwa hati nurani seperti itu sudah ”dicap dengan besi panas”. 1 Timotius 42, catatan kaki Pernahkah Saudara mengalami luka bakar yang parah? Saat itu terjadi, kulit kita menjadi tidak peka lagi sehingga tidak bisa merasakan apa-apa di bagian itu. Demikian pula, jika seseorang terus berbuat salah, hati nuraninya menjadi tidak peka lagi dan akhirnya mati rasa. Hati nurani yang bersih bisa membimbing kita dalam hidup serta membuat kita bahagia dan tenteram 18, 19. a Jika kita merasa bersalah atau malu, itu bisa berarti apa? Dan, apa yang perlu kita lakukan? b Apa yang bisa kita lakukan jika kita masih merasa bersalah padahal kita sudah bertobat? 18 Saat kita merasa bersalah, mungkin hati nurani kita sedang mengingatkan kita bahwa kita telah berbuat salah. Dengan begitu, kita bisa memikirkan tindakan kita dan berhenti melakukannya. Kita ingin belajar dari kesalahan kita agar itu tidak terulang lagi. Sebagai contoh, walaupun Raja Daud berdosa, hati nuraninya menggerakkan dia untuk bertobat. Dia membenci tindakannya dan bertekad untuk mematuhi Yehuwa. Daud bisa mengatakan bahwa Yehuwa ”baik dan siap mengampuni”, karena dia sendiri sudah mengalaminya.​—Mazmur 511-19; 865; lihat Catatan No. 7. 19 Tapi, orang yang sudah lama bertobat dari dosanya masih bisa merasa bersalah. Perasaan bersalah ini bisa sangat menyakitkan dan membuat seseorang merasa tidak berguna. Jika kadang Saudara merasa seperti ini, ingatlah bahwa Saudara tidak bisa mengubah masa lalu. Entah pada waktu itu Saudara sudah mengerti atau belum apa yang benar dan salah, Yehuwa telah mengampuni Saudara dengan tuntas dan dosa-dosa itu sudah dihapus. Di mata Yehuwa, Saudara bersih, dan ingatlah bahwa sekarang Saudara sedang melakukan apa yang benar. Mungkin, hati Saudara masih menyalahkan Saudara, tapi Alkitab berkata, ”Allah lebih besar daripada hati kita.” Baca 1 Yohanes 319, 20. Ini berarti kasih dan pengampunan Yehuwa jauh lebih kuat daripada perasaan malu atau bersalah kita. Yakinlah bahwa Yehuwa telah mengampuni Saudara. Sewaktu seseorang menyadari bahwa Yehuwa telah mengampuni dia, hati nuraninya akan tenteram dan dia bisa melayani Allah dengan bahagia.​—1 Korintus 611; Ibrani 1022. 20, 21. a Apa manfaat buku ini? b Bagaimana seharusnya kita menggunakan kebebasan dari Yehuwa? 20 Buku ini dibuat untuk membantu kita melatih hati nurani sehingga hati nurani kita bisa memperingatkan dan melindungi kita pada masa-masa yang sulit sekarang ini. Buku ini juga akan membantu kita menerapkan prinsip Alkitab dalam berbagai segi kehidupan kita. Memang, buku ini tidak akan memberikan peraturan tentang segala sesuatu. Kita dibimbing oleh ”hukum Kristus”, yang didasarkan atas prinsip dari Allah sehingga kita punya banyak kebebasan. Galatia 62 Ada hal-hal yang tidak disebutkan hukumnya secara langsung. Tapi, kita tidak akan menggunakan ini sebagai alasan untuk berbuat salah. 2 Korintus 41, 2; Ibrani 413; 1 Petrus 216 Sebaliknya, kita menggunakan kebebasan kita untuk menunjukkan bahwa kita menyayangi Yehuwa. 21 Dengan merenungkan prinsip Alkitab dan menerapkannya, kita akan belajar menggunakan ’kemampuan berpikir’ kita dan belajar berpikir seperti Yehuwa. Ibrani 514 Hasilnya, hati nurani kita akan terlatih untuk membimbing kita dalam hidup dan membantu kita tetap dikasihi Allah.
MartabatHati Nurani. Nyawa-nyawa manusia yang bukan alim dalam Ilmu Ketuhanan, hanya Firman jalan nafsu yang bernama Hati Sanubari dengan syahwatnya dan jiwa raga yang memandang lahir alam ini semata-mata. Pada ala ini terhimpun menurut pengertian dari yang Pertama sampai dengan Alam Adjsam.
Arti dan makna Hati nurani Etimologi Hati nurani berasal dari kata Yunani suneidêsis padanan katanya dalam bahasa Latin conscientia memberi kesan bahwa artinya yang biasa ialah pengetahuan pendamping, atau kecakapan untuk pengetahuan bersama dengan dirinya sendiri. Dengan kata lain, hati nurani mengandung dalamnya lebih daripada hanya kesadaran atau penginderaan, karena kata ini mencakup juga penghakiman dalam Alkitab memang penghakiman moral atas suatu perbuatan yang dilakukan dengan sadar. Dalam arti luas Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia. Keinsafan akan adanya kewajiban. Dalam arti sempit Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret. suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. Segi-segi hati nurani segi waktu Hati nurani dapat berperan sebelum tindakan dibuat. Biasanya hati nurani akan menyuruh bila itu perbuatan baik dan akan melarang jika perbuatan buruk. Hati nurani dapat berperan pada saat tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat. Hati nurani dapat berperan sesudah tindakan dibuat. Hati nurani akan memuji jika perbuatan kita baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah dan menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat. Segi benar tidaknya Hati nurani benar, jika hati kita cocok dengan norma objektif. Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif. Pedoman yang Dapat Dipegang Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman, yakni sebagai berikut a. Kata hati hati nurani yang benar dan pasti, maka Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan; Perbuatan yang buruk harus dielakkan. b. Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan. Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa hari Senin adalah hari puasa, maka ia harus berpuasa, walaupun keliru. Perbuatan yang buruk harus dielakkan. Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus harus mengelakkannya, walaupun keliru. c. Kata hati yang tidak pasti Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya, hati nurani seseorang tidak merasa pasti apakah hari ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang menguntungkan dia. Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan. Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut nyawa manusia. Cara Kerja Hati Nurani Dalam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan perbuatan itu balk atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang menyuruh. Namun, jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati. Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh atau melarang. Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai “hakim” yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata hati akan mencela/menyalahkan, sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa, dsb. Demikianlah, kata hati muncul sebagai indeks petunjuk, kemudian sebagai iudex hakim dan sekaligus vindex penghukum. Fungsi Hati Nurani dan Sikap Kita Terhadapnya a. Fungsi hati nurani Hati nurani berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk; Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari; Hati nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya. b. Sikap kita terhadap hati nurani Menghomati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita; Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani; Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani; Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani. Apakah Hati Nurani mencerminkan suara hati sama dengan suara yang pelan? Suara hati adalah suara halus dan murni datang langsung dari kesadaran sang Hidup yang ada di dalam diri kita paling dalam yang bersih dan jujur, tanpa pertimbangan dalam memberikan jawaban. Suara hati akan membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan, asalkan kita dapat mendengarkannya dengan jelas dan meyakininya kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan. Suara hati ini tidak akan keluar apabila hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran dosa yang menutupnya. Dalam keadaan yang demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Memang untuk pertama kali sulit membedakan suara-suara yang datang dari dalam diri kita, ini hanya dapat dicapai melalui latihan dan pembuktian. Navigasi pos
Setiapmanusia mempunyai hati nurani yang merupakan perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya. C.S.T . Kansil berpendapat bahwa pengertian norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap sebagai suatu suara hati sanubari manusia atau insan kamil. Contoh norma kesusilaan antara lain : 1) Dilarang membunuh. 2) Berkata jujur dan benar.
Pertanyaan Jawaban Hati nurani didefinisikan sebagai bagian dari jiwa manusia yang menyebabkan penderitaan mental dan perasaan bersalah saat kita menentangnya dan perasaan senang dan damai sejahtera saat tindakan, pikiran dan perkataan kita sesuai dengan sistem nilai yang kita anut. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “hati nurani” di dalam seluruh Perjanjian Baru adalah suneidēsis, yang berarti “kesadaran moral” atau “pengetahuan moral.” Hati nurani bereaksi saat tindakan, perbuatan dan perkataan seseorang sesuai , atau bertentangan dengan, sebuah standar mengenai benar dan salah. Tidak ada kata Ibrani dalam Perjanjian Lama yang setara dengan kata suneidēsis dalam Perjanjian Baru. Tidak adanya kata Ibrani untuk “hati nurani” bisa jadi disebabkan oleh pandangan bangsa Yahudi yang lebih bersifat komunitas dibanding individual. Orang Ibrani menganggap dirinya sebagai anggota komunitas perjanjian yang terhubung dengan Allah dan hukum-hukum-Nya, bukan sebagai seorang individu. Dengan kata lain, orang Yahudi merasa percaya diri dengan posisinya di hadapan Allah jika bangsa Israel secara keseluruhan berada dalam hubungan yang baik dengan-Nya. Konsep hati nurani dalam Perjanjian Baru lebih bersifat individual dan melibatkan tiga kebenaran utama. Pertama, hati nurani adalah kemampuan yang dikaruniakan Allah kepada manusia untuk melakukan evaluasi diri. Paulus beberapa kali merujuk pada hati nuraninya yang “murni” atau “baik” Kis 23;1; 2416; 1 Kor 44. Paulus menguji perkataan dan perbuatannya sendiri dan mendapati bahwa mereka sesuai dengan sistem nilai dan moral yang dia anut, yang tentu saja, berdasarkan pada standar Allah. Hati nurani Paulus membuktikan integritas hatinya. Kedua, Perjanjian Baru menggambarkan hati nurani sebagai saksi atas sesuatu. Paulus mengatakan bahwa orang non-Yahudi memiliki hati nurani yang memberikan kesaksian atas kehadiran hukum Allah yang tertulis dalam hati mereka, meskipun mereka tidak memiliki Hukum Musa atau Hukum Taurat Rm 214-15. Paulus juga menjadikan hati nuraninya sebagai saksi bahwa dia mengatakan kebenaran Rm 91 dan bahwa dia hidup dalam kekudusan dan ketulusan ketika berurusan dengan manusia 2 Kor 112. Dia juga mengatakan bahwa hati nuraninya menunjukkan bahwa tindakannya terang dan nyata baik bagi Allah dan menjadi kesaksian bagi hati nurani orang lain 2 Kor 511. Ketiga, hati nurani adalah pelayan dari sistem nilai seseorang. Sistem nilai yang tidak matang atau goyah akan menghasilkan hati nurani yang lemah. Sementara sistem nilai yang beradab akan menghasilkan pendirian yang kuat mengenai yang benar dan salah. Dalam kehidupan sebagai orang Kristen, hati nurani seseorang dapat digerakkan oleh kurangnya pemahaman akan kebenaran Alkitab dan bisa menghasilkan perasaan bersalah dan malu yang tidak sebanding dengan masalah yang ada. Mendewasakan iman dapat memperkuat hati nurani. Fungsi terakhir dari hati nurani adalah apa yang disampaikan oleh Paulus terkait dengan memakan makanan persembahan untuk berhala. Dia menyatakan bahwa karena berhala itu tidak nyata, maka tidak ada bedanya apakah makanan itu telah dipersembahkan kepada mereka atau tidak. Namun, beberapa jemaat di Korintus memiliki pemahaman yang lemah dan meyakini bahwa ilah-ilah itu benar-benar ada. Orang-percaya yang belum dewasa ini menjadi begitu ketakutan dengan pemikiran memakan makanan persembahan untuk berhala, karena hati nurani mereka mendapat informasi dari prasangka yang keliru dan dari takhayul. Oleh karena itu, Paulus mendorong mereka yang memiliki pemahaman yang matang agar tidak menggunakan kebebasan mereka untuk memakan makanan tersebut jika hal itu bisa membuat saudara-saudara mereka yang lebih lemah mengutuk tindakan mereka. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah jika hati nurani kita terang karena iman dan pemahaman yang matang, jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi mereka yang masih lemah hati nuraninya dengan melakukan kebebasan yang dimiliki karena memiliki hati nurani yang lebih kuat. Referensi lain untuk hati nurani dalam Perjanjian Baru adalah hati nurani yang “layu,” atau menjadi tidak sensitif, seolah-olah telah dibakar oleh besi panas 1 Tim 41-2. Hati nurani semacam ini telah mengeras dan dingin, tidak bisa lagi merasakan apapun. Orang dengan hari nurani yang layu tidak lagi mendengarkan bisikan hatinya. Dia dapat berbuat dosa dengan mengabaikan, dan memperdaya dirinya dengan berpikiran bahwa jiwanya baik-baik saja, dan memperlakukan orang lain tanpa kepekaan dan belas kasih. Sebagai orang Kristen, kita harus menjaga agar hati nurani kita tetap terang dengan menaati Allah dan menjaga hubungan baik dengan-Nya. Kita melakukan hal ini dengan cara melakukan Firman-Nya, terus-menerus memperbaharui dan melembutkan hati kita. Kita menghargai mereka yang hati nuraninya lemah. Termasuk memperlakukan mereka dengan belas kasih dan kasih Kristus. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah yang dimaksud dengan hati nurani itu?
Padahal bagi manusia sendiri, suara hati dapat menjadi satu sumber yang paling berharga sebagai pedoman dalam setiap situasi dalam hidup manusia. Suara hati dapat dijadikan pedoman yang paling baik dan terpercaya setelah Kitab Suci, karena Allah memberi petunjuk-Nya juga dalam hati nurani atau dalam sanubari terdalam dari setiap manusia. [2]
Manusia merupakan makhluk yang mulia di muka bumi ini. Allah telah mengaruniakan akal, nafsu, dan hati nurani pada diri manusia, dan derajat mereka ditinggikan melebihi makhluk ciptaan Allah lainnya. Berbeda dengan Malaikat yang selalu patuh, manusia diberikan kebebasan untuk memilih jalannya sendiri. Antara yang benar dan buruk, keduanya dapat dibedakan bila seseorang memiliki hati nurani yang orang yang mengatakan bila pembunuh, kuroptor, dan maling itu tidak mempunyai hati nurani. Perbuatan para penjahat tersebut hanya didasari oleh nafsu duniawi tanpa diimbangi hati nurani. Nah, yang jadi pertanyaan sebenarnya apa sih hati nurani itu? Bagaimana islam memandang hati nurani? Berikut ini pengkajiannya secara mendalam! Baca juga Jiwa Tenang Dalam Islam Amalan dan Dalilnya dan Cara Menjaga Kesehatan Hati dalam IslamPengertian dan Jenis-Jenis Hati nuraniHati nurani berasal dari bahasa Latin yaitu Conscientia yang berarti kesadaran. Hati nurani juga bisa diistilakan sebagai suara hati, suara batin, atau kata hati. Jika didefinisikan secara luas, hati nurani adalah kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan mempengaruhi tingkah laku nurani erat kaitannya dengan kesadaran diri. Dalam artian, seseorang yang mempunya hati nurani berarti ia memiliki kesadaran untuk membedakan antara tindakan yang benar dan salah. Biasanya hati nurani muncul dalam bentuk bisikan halus yang datang dari jiwa paling dalam, hanya sepintas, bersifat jujur dan intuitif pemahaman sesuatu tanpa penalaran rasional.Secara umum, hati nurani dibedakan menjadi 2 jenis yakni hati nurani retrospektif dan hati nurani nurani retrospektifHati nurani retrospektif adalah bagaimana seseorang menilai perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya di masa lampau, semacam menghakimi diri sendiri. Bila ia berbuat kesalahan maka ia memiliki rasa penyesalan dan menyalahkan dirinya. Contohnya, setelah kamu berbohong kepada orang tua. Pasti akan muncul perasaan menyesal karena kamu tidak jujur, walaupun sebenarnya hati nuranimu sudah memerintahkan untuk berkata apa nurani prospektifHati nurani prospektif adalah bagaimana seseorang menilai perbuataanya di masa depan atau yang sedang dilalui saat ini. Biasanya ditandai dengan munculnnya penolakan-penolakan dalam diri. Contohnya, ketika seorang hakim mendapat suap untuk kasusnya, maka hati nuraniya pasti cenderung halnya budi pekerti, hati nurani juga perlu pendidikan sebab hati berperan sebagai pemandu kehidupan. Bila seseorang diajarkan tentang akhlak dan moral yang benar sesuai syariat agama sedari kecil, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi santun sesuai nuraninya. Meski demikian, belum tentu bisikan hati itu selalu baik. Adakalanya seseorang memiliki isi hati kotor sehingga membuat hidupnya tidak tenang. Baca juga Cara Membuat Hati Ikhlas dan Tenang , Penyakit Hati Menurut Islam, dan Obat Hati Dalam Islam.Hati Nurani Dalam Sudut Pandang IslamMenurut mayoritas orang islam dan para ulama, hati nurani menurut islam sering disebut sebagai “Qalbu”. Qalbu sendiri berasal dari bahasa arab “Qalb”, dimana Qalb adalah bentuk mashdar dari akar Qalaba, Qalban, Yaqlibu yang berarti memalingkan atau Sa’ad Hawwa , Qalbu itu adalah rasa ruhaniyah yang halus yang berkaitan dengan hati jasmani dan merupakan hakikat diri iman Al-Ghazali, qalb dapat diartikan 2 makna. Pertama qalb merupakan sepotong daging Jantung yang terletak di kiri dada manusia. Yang kedua, qalb merupakan Lathifah-Rabbaniyah- Ruhaniyyah yaitu sesuatu yang bersifat halus tidak bisa dilihat dengan mata kepala namun hanya bisa dilihat oleh mata batin, berhubungan dengan Ketuhanan, dan bersifat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu qalbu jasmaniah dan qalbu jasmaniahQalbu jasmaniah berarti organ tubuh manusia yang tugasnya memompa darah, yakni jantung. Definisi ini berpacuan pada hadist populer yang dijelaskan oleh An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabdaأَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati jantung.”HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599.Qalbu RuhaniahQalbu ruhaniah adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan batin dan tidak kasat mata. Sebagaimana yang terdapat dalam hadist riwayat Ibnu Maja إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ“Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya.” Hadist Riwayat Ibnu MajahHati Nurani Berdasarkan Al-QuranDalam Al-Quran, kata qalb sendiri telah disebutkan sebanyak 132 kali. Allah Azza Wa Jalla menjelaskan bahwa hati nurani qalbu manusia itu mudah terbolak-balik, bisa menjadi tempat bersarangnya penyakit, dan bisa pula sebagai tanda keimanan nurani kalbu manusia mudah berbolak-balikAllah SWT menjelaskan bahwa hati nurani manusia itu mudah berubah. Kadangkala di jalan yang benar dan adakalanya manusia menjadi أَفْئِدَتَهُمْ وَ أَبْصَارَهُمْ“Dan Kami bolak-balikan hati mereka dan penglihatan mereka.” QS. Al-An’am 110Hati nurani kalbu manusia bisa menjadi tanda keimananHati nurani manusia juga bisa menjadi pertanda keimanannya. Seseorang yang ta’at kepada Allah, hatinya akan bergetar bila mendengar ayat-ayat Al-Quran نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَا“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur’an yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.” QS. Az-Zumar 23Hati nurani kalbu manusia bisa mengerasSeseorang yang terlena dengan nikmat duniawi, tamak harta, jarang berdizkir, maka hatinya akan mengeras laksana batu. Mereka adalah orang-orang yang disesatkan oleh Allah SWT dan tertutup qalbunya dari لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاء وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّهِ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ“Kemudian hati-hati mereka menjadi keras setelah itu, maka ia pun laksana batu, atau bahkan lebih keras lagi [ketimbang batu]. Padahal, sesungguhnya di antara batu-batu itu ada yang mengalirkan sungai-sungai darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa saja yang kamu kerjakan.” al-Baqarah 74Hati nurani kalbu adalah sarang penyakitPenyakit yang dimaksud disni bukanlah penyakit fisik. Melainkan penyakit hati seperti dengki, iri, dendam, sombong, dusta, dan sejenisnya. Penyakit –penyakit hati seperti biasanya menimpa orang-orang munafik dan terlupa untuk mendekatkan diri kepada Allah قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan.” Qs. al-Baqarah 10Pada dasarnya, hati nurani menurut islam atau qalbu adalah cerminan diri seseorang. Untuk memeliharnya, hendaknya kita memperbanyak berdzikir, mengingat Allah SWT, membaca Al-Quran, meningkatkan iman, memperbaiki akhlak, menjauhi hal-hal buruk yang sifatnya tidak memberikan mudharat, serta berpegang teguh pada Rukun Islam, sumber syariat Islam, rukun Islam, dan dasar hukum islam sehingga bisa memperoleh Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam.Baca juga Tingkatan Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak dengan Iman dalam Islam
Berikutini adalah Arti, Makna, Pengertian, Definisi dari kata " sanubari " menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online dan menurut para ahli bahasa. Arti kata Sanubari - sa-nu-ba-ri n 1 jantung hati; 2 hati (dl arti batin); hati nurani; perasaan batin: sudah berurat dan berakar dl -- kita. Artikel Terkait.
A. Pengertian Hati Nurani Hati adalah sesuatu yang ada didalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian perasaan. Depdiknas 2013 487. Sedangkan hati nurani diartikan sebagai 1 hati yang telah mendapat cahaya atau terang dari Tuhan, dan 2 perasaan hati yang murni dan sedalam-dalamnya. Depdiknas 2013 487. Sedangkan tuntutan atau larangan yang berasal dari hati nurani disebut suara hati atau kata hati. Hati nurani dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata consciece. Kata consciece diterjemahkan menjadi suara hati, kata hati atau hati nurani. Berdekatan dengan kata conscience, ada kata conscious. Conscious artinya sadar, berkesadaran, atau kesadaran. Disamping kedua kata ini, ada satu lagi yang berdekatan maknanya yaitu intuition, intuition artinya gerak hati, lintasan hati, gerak batin. Imam Suraji 2006 149 menjelaskan bahwa hati nurani adalah suatu kekuatan dalam hati seseorang yang selalu memberikan penilaian benar dan salahnya atau baik dan buruknya atau perbuatan yang akan di lakukan. Rasa moral tentang yang benar dan yang salah, terutama karena akan mempengaruhi tingkah laku sendiri; Kesadaran; berpikir; kesadaran, terutama kesadaran diri. Kesadaran juga berarti peran kognitif diri yang memperjelas secara sadar di mana diri kita saat ini dan bagaimana situasi lingkungan kita. Kajian-kajian yang mendalam tentang hal ini dapat kita telusuri lebih jauh terutama di dalam sains psikologi. Etika dan Hati Nurani 21 Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia dalam situasi konkret. Suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah , baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. Dalam hati, manusia sebelum bertindak atau melakukan sesuatu, ia sudah mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang menyuruh dan jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati. Frans Magnis Suseno 1987 dan K. Berten 2007, menyebut hati nurani tersebut sebagai kesadaran moral. Hati Nurani muncul apabila harus memutuskan sesuatu yang menyangkut hak dan kebahagiaan manusia. Hati nurani dapat menghayati baik atau buruk yang berhubungan dengan tingkah laku. Hati nurani memerintahkan atau melarang untuk melakukan sesuatu kini dan disini. Ia tidak berbicara tentang yang umum, melainkan tentang situasi yang sangat konkret. Tidak mengikuti hati nurani berarti menghancurkan integritas pribadi dan mengkhianati martabat manusia yang terdalam. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyatan bahwa manusia mempunyai kesadaran. Untuk mengerti hal ini, perlu dibedakan antara pengenalan dan kesadaran. Kita mengenal, bila kita melihat, mendengar, atau merasa sesuatu. Dan pengenalan ini bukan merupakan monopoli manusia. Seekor binatang pun bisa mendengar bunyi atau mencium bau busuk dan karena itu bisa mengenal. Malah ada binatang yang dalam hal pengenalan inderawi lebih unggul dari pada manusia. Tapi hanya manusia yang mempunyai kesadaran. Dengan kesadaran, manusia memiliki kesanggupan untuk mengenal dirinya sendiri dan karena itu berefleksi tentang dirinya. Manusia bukan saja melihat pohon dari kejauhan, tetapi dia menyadari juga bahwa dialah yang melihatnya. Dalam kebun binatang pernah terdengar seorang anak kecil berumur sekitar empat tahun bertanya kepada ibunya “Mami, apakah gajah ini tahu bahwa dia seekor 22 p gajah?” Tanpa disadarinya, dengan itu dia mengemukakan suatu pertanyaan filosofis yang amat mendalam artinya. Kepada filsuf ini harus dijawab “Gajah tidak tahu”. Seekor binatang tidak berpikir atau berefleksi tentang dirinya sendiri. Hanya manusia mempunyai kesadaran. Dalam diri manusia bisa berlangsung semacam “penggandaan” dia bisa kembali kepada dirinya. Da bisa mengambil dirinya sendiri sebagai objek pengenalannya. Jadi penggandaan di sini ialah bahwa dalam proses pengenalan bukan saja manusia berperan sebagai subjek, melainkan juga sebagai objek. Untuk menunjukkan kesadaran, dalam bahasa Latin dipakai kata conscientia. Kata itu berasal dari kata scire mengetahui dan awalan con- bersama dengan, turut. Dengan demikian conscientia sebenarnya berarti “turut mengetahui” dan mengingatkan pada gejala “penggandaan” yang disebut tadi bukan saja saya melihat pohon itu, tapi saya juga “turut mengetahui” bahwa sayalah yang melihat pohon itu. Sambil melihat, saya sadar akan diri saya sendiri sebagai subjek yang melihat. Nah kata conscientia yang sama dalam bahasa Latin dan bahasa-bahasa yang serumpun dengannya digunakan juga untuk menunjukkan “hati nurani”. Dalam hati nurani berlangsung juga penggandaan yang sejenis. Bukan saja manusia melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat moral baik atau buruk, tetapi ada juga yang turut yang “turut mengetahui” tentang perbuatan-perbuatan moral tersebut. Dalam diri manusia, seolah-olah ada instansi yang menilai dari segi moral perbuatan-perbuatan moral yang dilakukannya. Hati nurani merupakan semacam “saksi” tentang perbuatan-perbuatan moral manusia. Kenyatan itu diungkapkan dengan baik melalui kata Latin conscientia. Setiap manusia mempunyai pengalaman tentang hati nurani dan mungkin pengalaman itu merupakan perjumpaan paling jelas dengan moralitas sebagai realitas. Sulit untuk menunjukkan pengalaman lain yang dengan begitu terus terang menyingkapkan dimensi etis dalam hidup manusia. Karena itu, pengalaman tentang hati nurani itu merupakan jalan masuk yang tepat untuk suatu studi mengenai etika. Kesadaran hati nurani untuk melakukan yang baik dan menghindari yang jahat ini selalu menyertai manusia conscience dalam melakukan pertimbangan untuk mengambil keputusan bertindak. Kesadaran hati nurani yang selalu menyertai diri manusia untuk selalu memilih yang baik dan menghindari yang jahat ini 23 merupakan kesadaran moral yang terbentuk dalam diri manusia. Namun masalahnya apakah dasar yang dapat dipakai untuk menentukan bahwa tindakan tersebut baik atau tindakan tersebut jahat. Menurut Kohlberg, kesadaran moral yang ada dalam diri manusia ini secara umum berkembang, mulai dari tingkat yang sifatnya masih kekanak-kanakan sampai ke kesadaran moral yang dewasa. Ada 3 tingkatan kesadaran moral dalam kehidupan manusia Kohlberg, 1995 231-234; Susilawati, 2010 73-80 yaitu Pertama, tingkat Pra-Adat Pre-conventional berlaku untuk orang-orang yang merasa bahwa aturan masyarakat berada di luar konsep diri mereka. Pada tingkatan ini, individu tidak benar-benar memahami dan berusaha menegakkan aturan masyarakat, melainkan mereka menahan diri dari perilaku yang dilarang/ditentang, karena sekedar menghindari hukuman atau untuk menerima hal positif dari aturan tersebut pada diri mereka. Aturan-aturan sosial dan sebutan baik-buruk, benar-salah, dimengerti sejauh dalam kaitan dengan akibat fisik yang dirasakan. Sesuatu dianggap baik/benar kalau secara fisik mengenakkan, dan sebaliknya dianggap buruk/salah kalau itu tidak mengenakkan. Kepatuhan pada aturan hanya karena itu mendatangkan ganjaran dan menghindarkan dirinya dari hukuman. Kedua, tingkat Adat Conventional merupakan pertimbangan dan pemikiran orang-orang yang mempunyai atau menjadi bagian dalam aturan masyarakat terutama bagi mereka yang mempunyai figur otoritas. Orang berusaha menahan diri dari perilaku yang ditentang/ dilarang dan melakukan sesuatu yang tidak bertentangan dengan aturan untuk menghindari celaan dari orang lain dan memperoleh pujian dari orang lain, terutama dari orang-orang yang berada dalam kekuasaan. Kewajiban dirasakan sebagai segala sesuatu yang memenuhi harapan kelompok, yang dipuji kelompok, dan yang membuatnya bersatu dengan kelompok. Kelompok tidak lagi dipandang sebagai sarana bagi pemenuhan kebutuhan egonya, melainkan bernilai pada kelompok itu sendiri. Ketiga, tingkat Pasca-Adat Post-conventional dimiliki orang-orang yang sudah dapat membedakan konsep diri mereka dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam masyarakat, dan mereka dapat menggambarkan nilai-nilai dalam kaitan dengan pemilihan prinsip untuk diri mereka. Mereka menyadari berperilaku menurut 24 p prinsip mereka sendiri ketika aturan masyarakat sejalan dengan ajaran moral yang mereka yakini. Orang berusaha memahami nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip tingkah laku yang punya validitas serta punya penerapan lebih luas daripada hanya sekedar ditetapkan oleh yang berwenang dalam kelompok bersangkutan. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut diterima karena dianggap benar pada dirinya sendiri, bukan karena terkait dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam kelompok terkait.

A PENGERTIAN KEBEBASAN. dan dapat dipertanggungjawabkan kepada hati sanubari, maka hubungan akhlak dengan kata hati menjadi demikian penting. Dengan demikian, maslah kebebasan, tanggung jawab dan hati nurani adalah merupakan faktor dominan yang menentukan suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai perbuatan akhlaki. Di sinilah letak hubungan

0% found this document useful 0 votes195 views4 pagesOriginal TitleARTI HATI NURANICopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes195 views4 pagesArti Hati NuraniOriginal TitleARTI HATI NURANIJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Definisi'nurani'. Indonesian to Indonesian. adjective. 1. berkenaan dng atau sifat cahaya (sinar dsb): hati -- , perasaan hati yg murni yg sedalam-dalamnya; 2 n lubuk hati yg paling dalam: -- kita tidak dapat menerima pemberian yg bersumber dr harta curian. source: kbbi3. More Word (s) sanubari, fuad, batin, Visual ArtiKata.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa itu hati nurani? Inilah pertanyaan mendasar mengawali refleksi ini. Hati nurani adalah inti dari kedalaman diri manusia. Dalam KGK, no. 1776 menegaskan bahwa hati nurani adalah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya Bdk. GS 16. Secara harafiah dapat dikatakan bahwa hati nurani adalah sesuatu yang paling rahasia berada di dalam diri manusia. Hati nurani itu menggerakkan akal budi, sehingga seseorang dapat melakukan sesuatu tindakan dan perbuatan secara baik dan masuk akal. Masuk akal dan tidak, semuanya tergantung kita. Sejauh mana kita mendengarkan dengan saksama apa yang dibisikan oleh hati nurani kita. Baca juga Mundur Jika Tak Sesuai Hati Nurani Tentunya suara hati menyerukan dalam diri kita untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik dan menghindari yang jahat. Dapat kita lihat dari contoh kasus berikut ini Andi adalah seorang anak yang baik. Pada suatu ketika keluarganya dililit hutang. Andi merasa harus berbuat sesuatu. Akhirnya, ia pun harus pergi ke pasar untuk mencari uang demi melunasi hutang keluarga. Suatu ketika di pasar ia melihat sebuah dompet tergeletak tepat di depannya. Ia pun terdiam. Kira-kira Apakah yang harus di buat oleh Andi?bagaimana ia mampu mengatasi masalahnya?dalam hal ini mengambil dompet tersebut, lalu mengembalikannya atau mengambil dompet itu, lalu pergi membayar hutang keluarganya dan masalah merefleksikan kasus di atas, kita di ajak untuk mengecek bagaimana cara kerja dari hati nurani. Pastilah disaat yang mendesak itu, dengan pikiran yang sehat kita akan bertanya "Apakah hal ini baik atau tidak untuk saya lakukan?". Maka, hati nurani akan memberikan signal dalam diri kita untuk memutuskan. Sudah barang tentu ia memberikan suatu kesaksian tentang kebenaran, sehingga kita dapat memutuskan secara lain pihak, ada beberapa orang yang meremehkan bisikan atau getaran-getaran yang keluar dari hati nuraninya. Inilah yang membuat orang, akhirnya merasa menyesal dan gagal dalam memutuskan sesuatu secara bijaksana. Salah satu faktornya adalah orang terkadang merasa tidak peduli getaran-getaran yang keluar dari hati nuraninya, sehingga ia menekan cara kerja dari hati nuraninya. Ini juga berkaitan dengan kondisi batin yang tidak tenang dan tidak sabar dalam memutuskan. Akhirnya akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk mendengarkan secara saksama akan setiap bisikan dan getaran-getaran yang keluar dari hati nurani kita, perlunya sikap untuk tunduk dan dengan penuh kerendahan hati. Dengan demikian, orang dapat melalui jalan yang benar. Sehingga martabatnya sebagai manusia dapat diakui. Sebab martabat pribadi manusia sangat merindukan hati nurani yang menilai secara tepat dan akurat, karena dampaknya besar dalam kehidupan manusia secara konkrit. Baca juga Melacak Jejak Hati NuraniDalam kehidupan, manusia berhak untuk bertindak secara bebas berdasarkan dengan hati nuraninya. Kebebasan sejati merupakan tanda yang mulia gambar Allah dalam diri manusia Bdk. GS, 17. Allah menyerahkan manusia kepada keputusannya sendiri Bdk. Martabat manusia menuntut supaya ia bertindak menurut pilihannya yang sadar dan bebas. Artinya digerakkan dan didorong secara pribadi dari dalam, dan bukan karena rangsangan hati yang buta semata-mata karena paksaan dari luar. Untuk itu seseorang akan membuat suatu keputusan moral secara pribadi."Janganlah ia dipaksa untuk bertindak melawan suara hatinya. Tetapi jangan pula ia dirintangi untuk bertindak menurut suara hatinya terutama dalam hal keagamaan Bdk. DH 3." 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya

.
  • mxxi3j529x.pages.dev/277
  • mxxi3j529x.pages.dev/735
  • mxxi3j529x.pages.dev/206
  • mxxi3j529x.pages.dev/484
  • mxxi3j529x.pages.dev/319
  • mxxi3j529x.pages.dev/960
  • mxxi3j529x.pages.dev/256
  • mxxi3j529x.pages.dev/846
  • mxxi3j529x.pages.dev/751
  • mxxi3j529x.pages.dev/700
  • mxxi3j529x.pages.dev/3
  • mxxi3j529x.pages.dev/744
  • mxxi3j529x.pages.dev/527
  • mxxi3j529x.pages.dev/459
  • mxxi3j529x.pages.dev/863
  • pengertian hati nurani dan sanubari